Kakinya Diamputasi di Usia 9 Bulan! Jemma Tumbuh Jadi Anak Luar Biasa
Meski pada awalnya sulit, namun Jemma harus belajar untuk menyeimbangkan dengan satu kaki.
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Seorang bayi harus menghadapi kenyataan jika satu di antara kakinya diamputasi.
Dilansir dari en.goodtimes.my, Jemma Kelly dilahirkan dalam kondisi tangan dan kaki cacat.
Ibunya, Tamara tidak mengira anaknya menjadi 'berbeda'.
Baca: 3 Zodiak yang Sulit Lepas Dalam Hidup, Coba Campakkan Mereka? Akibatnya Menyakitkan
Baca: Waduh, Laboratorium Antariksa Tiangong-1 Akan Jatuh ke Bumi Senin Besok
"Dia hanya memiliki tiga jari di masing-masing tangan dan tidak ada pergelangan kaki di kaki kanan bawahnya sehingga itu terbentuk seperti kail," kata Tamara.
Jemma tidak seperti anak-anak lain.
Karena tangan dan kakinya yang tidak normal, Jemma tidak bisa berjalan atau bermain seperti anak-anak lain.
Tamara khawatir bagaimana putrinya akan tumbuh dalam kondisi cacat.
Setelah berkonsultasi dengan dokter, Tamara memutuskan untuk mengamputasi kaki Jemma.
Itu adalah keputusan yang berani dan sulit.
Tidak ada ibu yang ingin putrinya menjalani operasi ketika masih bayi.
"Saya ingin putri saya menjalani kehidupan normal, dia adalah anak kecil yang luar biasa dan saya tidak akan membiarkan hidupnya diubah oleh cacatnya," kata Tamara.
Kaki Jemma diamputasi ketika berusia sembilan bulan.
Dua bulan kemudian, Jemma dipasangi kaki prosthesis.
Meski pada awalnya sulit, namun Jemma harus belajar untuk menyeimbangkan dengan satu kaki.
Baca: Teriak Ganti Presiden Sempat Hentikan Pidatonya! Anies: Hei, Hati-hati
Baca: Kekeuh Sebut DJ Butterfly Transgender, Mbah Mijan Di Bully Warganet
Jemma Kelly (En.goodtimes.my)
Baca: PKS Kalbar Konsolidasi untuk Kemenangan Pilkada
Selain itu, ia juga berusaha memegang dan mengambil barang hanya dengan enam jari.
"Kami diberi opsi untuk memperpanjang kakinya dengan sekrup, logam, dan batang, tetapi kami memutuskan bahwa jika dia mengamputasinya, dia bisa menjalani kehidupan yang lebih baik tanpa operasi yang tak terhitung jumlahnya," kata Tamara.
Dengan dorongan dari orang tua dan saudara laki-lakinya, Taven, akhirnya Jemma bisa bergerak bebas dan mulai bermain seperti anak kecil lainnya.
Jemma terlibat dalam segala macam kegiatan seperti pemandu sorak, bermain bola-bola, mengendarai sepeda, dan trampolin.
Dia sangat aktif dan tidak membiarkan keterbatasannya menghentikannya.
"Jika Anda menutupi kaki prostetiknya, Anda tidak akan pernah tahu perbedaan antara dia dan anak lain. Sekarang dia bisa membungkuk untuk mengambil barang dan dia harus membiasakan diri untuk bisa berlutut,” kata Tamara.
Sekarang Jemma menjalani kehidupan normal seperti anak-anak lain.
Dia hidup bahagia dan senang melakukan kegiatan yang menyenangkan dengan kaki prostetiknya.
"Kami semua sangat bangga dengan semua yang telah dia lakukan sejauh ini, dia adalah gadis kecil yang luar biasa," kata Tamara. (*)
Like Pontianak Fantastis on Facebook: