10 Artis Muda Meninggal di Puncak Popularitas, Dari Tewas di Kamar Hotel hingga Kecelakaan Tragis
Tetapi selangkah lagi menuju pelaminan, keributan kecil mengakhiri jalinan asmara Iwan dan Alda
Baru lewat tiga bulan dari usianya yang baru menginjak 19 tahun.
Nike meninggal di tengah puncak popularitas kariernya.
Baca: Buka Gerai Baru, Jadi Pilihan Mudah Masyarakat Bayar Pajak Kendaraan Bermotor
Album pertamanya, Seberkas Sinar melambungkan namanya saat masih berusia 13 tahun.
Begitu pula album-album Nike berikutnya yang tak kalah sukese di pasaran.
Bintang Kehidupan, Suara Hatiku, sampai album terakhir Sandiwara Cinta menjadi karya abadi Nike Ardilla.
Banyak yang tak menyangka penyanyi muda itu begitu cepat meninggalkan pengemarnya.
Meninggalnya Nike Ardilla hanya sepenggal potret artis tanah air yang harus berpulang saat usia muda.
Baca: Perpusda Bangkitkan Kecintaan Budaya Membaca dan Budaya Lokal Anak dengan Lomba Bercerita
Beberapa artis juga harus meningalkan penggemarnya terlebih dahulu karena takdir Yang Maha Kuasa.
Kematian Nike Ardilla mungkin jadi paling menyesakan bagi pengemarnya.
Bagaimana tidak lewat suara merdunya, Nike mampu mencuri perhatian banyakm orang.
Bayangkan saja hingga saat ini Laman Facebook artis Nike Ardilla telah disukai hampir 4 juta like.
Meski telah tiada ternyata masih banyak fans Nike tuk berkumpul dan berbagi koleksi karya-karya artis ini.
6. Abiem Ngesti
Abiem Ngesti lahir di Kudus, 30 Oktober 1978. Ia meninggal dalam kecelakaan tragis di Jalan Tol Jakarta- Cikampek, Jawa Barat, 28 Agustus 1995.
Umurnya saat itu masih 16 tahun. Abiemn adalah penyanyi dangdut Indonesia.
Ia terkenal lewat lagu ‘Pangeran Dangdut’ (dirilis 1992) dan merupakan satu-satunya penyanyi anak-anak yang ‘terus terang’ meniti kariernya lewat jalur dangdut.
Ia sempat ngetop sebagai penyanyi dangdut remaja dengan album album selanjutnya, antara lain ‘Kugenggam dunia’ dan ‘Dahsyat’ (1995).
Baca: Zaskia Adya Mecca Ungkap Hasil Kontrol Dokter Soal Kehamilan
Abiem adalah jebolan SMP Negeri 2 Jepara.
Album kesebelas “Dahsyat” rupanya sebagai album terakhir Abiem Ngesti.
Abiem Ngesti meninggal karena sebuah kecelakaan parah yang terjadi di Jalan Tol Jakarta-Cikampek.
Waktu itu tanggal 19 Agustus 1995, mobil yang mengangkut dirinya beserta keluarga besarnya berangkat dari Kudus, kampung halamannya, menabrak truk gandeng yang sedang berhenti di bahu jalan.
Selain Abiem, Ibu Abiem, adiknya yang masih 6 tahun, sepupunya, dan juga pamannya, Kaswito yang sekaligus sopir mobil nahas tersebut juga ikut menjadi korban.
Baca: Lagi Rame, Benarkah Ini Nama Lucinta Luna di Masa Lalu?
Tidak hanya semasa hidupnya, setelah kematiannya ia tetap bersinar dengan lagu-lagunya yang terus dibawakan oleh penyanyi-penyanyi lain seperti lagu Pangeran Dangdut, Ini Dangdut, Rocker Dangdut, Bandar Dangdut, Sekarang Dangdut, Sonia, Dahsyat, dan lagu lainnya.
Para pengagumnya hari ini yang terkumpul di fanpage dan grup ANFC (Abiem Ngesti Fans Club) dari hari ke hari, dari menit ke menit terus menjalin komunikasi untuk berbagi informasi tentang idolanya yang tak tergantikan meski pendatang lama dan baru silih berganti.
7. Ryan Hidayat
Ryan Hidayat lahir di Praha, Cekoslowakia, 11 September 1970.
Ia meninggal di Jakarta, 8 Februari 1997 pada umur 26 tahun.
Ryan adalah seorang aktor Indonesia yang populer pada tahun 90-an.
Terutama karena berperan sebagai Lupus dalam film Lupus.
Ryan Hidayat berdarah Republik Ceko dari ibunya yang dipersunting ayahnya sewaktu kuliah di Chekoslowakia pada masa orde lama.
Baca: Sampai Berapa Usiamu? Segini Lho Prediksi Umur Kamu Kalau Tinggal di Kota Pontianak
Ryan berpacaran dengan seorang artis lain yaitu Nunu Datau.
Mereka berdua berkenalan saat sama-sama membintangi film berjudul Lupus II Makhluk Manis dalam Bis, di mana dalam film tersebut Ryan berperan sebagai pemeran utama dan Nunu sebagai pemeran pendukung.
Setelah putus dari Nunu, Ryan disebut-sebut dekat dengan penyanyi Titi DJ.
Ryan meninggal dunia pada tanggal 8 Februari 1997, karena sakit thypus.
Ia kemudian dimakamkan di Taman Pemakaman Umum Jeruk Purut, Jakarta Selatan.
8. Galang Rambu Anarki
Galang Rambu Anarki lahir 1 Januari 1982.
Ia meninggal 25 April 1997 pada umur 15 tahun.
Galang adalah seorang gitaris Indonesia dan putra dari musikus kenamaan Iwan Fals.
Galang mengikuti jejak ayahnya terjun di bidang musik.
Walaupun demikian, musik yang ia bawakan berbeda dengan yang telah menjadi ciri khas ayahnya.
Galang kemudian menjadi gitaris grup musik Bunga dan sempat merilis satu album perdana menjelang kematiannya tahun 1997.
Baca: Pria Ini Mampu Hasilkan Uang Rp 18 Juta Selama di Dalam Penjara
Nama Galang juga dijadikan salah satu lagu Iwan Fals, berjudul Galang Rambu Anarki pada album "Opini", yang bercerita tentang kegelisahan orang tua menghadapi kenaikan harga-harga barang sebagai imbas dari kenaikan harga BBM pada awal tahun 1982 yaitu pada hari kelahiran Galang (1 Januari 1982).
Galang meninggal pada April 1997. Galang ditemukan tak bernyawa di kamarnya.
Banyak versi tentang kematiannya.
Keluarga menyebutkan bahwa Galang mempunyai asma akut.
Namun media curiga Galang meninggal karena overdosis.
Galang memang pernah menggunakan narkotika dan menjadi pecandu.
9. Poppy Mercuri
Poppy Yusfidawaty atau Poppy Mercury lahir di Bandung, 15 November 1972.
Ia meninggal di Bandung, Jawa Barat, 28 Agustus 1995 pada umur 22 tahun.
Poppy adalah penyanyi slow rock Indonesia.
Ia anak ke-5 dari 7 bersaudara. Ia populer pada era 90an lewat lagu "Surat Undangan" dan "Antara Jakarta dan Penang".
Poppy meninggal di Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung akibat komplikasi Maag, bronchitis/radang tenggorokan atau yang lebih dikenal dengan diphteri serta Rematik yang dideritanya.
Baca: Ayo Ikut! Sosialisasikan Keselamatan Berlalu Lintas, Satlantas Gelar Stand up dan Lomba Film Pendek
Poppy show terakhir kalinya di acara Pekan Raya Padang, tepatnya tanggal 2 Agustus 1995.
Sebenarnya kondisi kesehatan Poppy sebelum berangkat sudah menurun dan ia pun berencana membatalkan shownya, namun panitia mengingatkan akan banyak penonton yang kecewa jika Poppy tidak hadir.
Akhirnya Poppy pun mengabulkan permintaan panitia demi profesional kerja dan rasa cintanya yang begitu besar kepada para penggemarnya.
Sepulang dari sho, Poppy pun sempat membagikan oleh-oleh yang dibelinya di Padang kepada keluarganya.
Baca: Takjub! Warga Ini Sebut Ria Norsan Pemimpin Pemersatu
Tapi keesokan harinya kondisi kesehatan Poppy langsung menurun.
Poppy tidak pernah mau dibawa ke rumah sakit karena dia lebih senang dirawat Dokter di rumah.
Pada tanggal 25 Agustus 1995, karena kondisinya makin memburuk, Poppy pun dilarikan ke Rumah Sakit Hasan Sadikin Bandung, dan pada hari Senin 28 Agustus 1995 pukul 06.30 WIB Poppy pun menghembuskan nafasnya.
Ia sempat tak sadarkan diri. Almarhumah Poppy Mercury dikebumikan di TPU Sirna Raga Bandung.
10. Andy Liany
Andy Liany adalah seorang penyanyi musik rock di Indonesia kelahiran Tanjungpinang, Kepulauan Riau.
Namanya dikenal secara nasional pada paro awal 1990-an.
Ia wafat 1995 karena kecelakaan mobil.
Awal karier bermusik di awali dengan bergabung dalam grup musik "Z Liar".
Bersama grup ini, dua singel, Fitnah dan Bumi, dirilis bersama dalam album kompilasi "Indonesian Rock Metal 1" garapan Bursa Musik pada tahun 1990.
Baca: Ini Alasan Juri Indonesian Idol Tak Gunakan Hak Veto untuk Ghea Indrawari
Andy pernah menjadi vokalis Slank formasi awal. Ia juga pernah menjadi vokalis Elpamas.
Pada tahun 1991 ia merilis satu album singel dengan lagu Satu Cita, namun tidak sukses.
Selanjutnya ia bergabung bersama Pay, Ronald, dan Once membentuk Fargat 27, dan merilis album "Seribu Angan".
Baca: Warga Sambut Baik UPPD Sanggau Buka Gerai di Kembayan
Album solo pertamanya adalah "Misteri", di bawah label Wins Record.
Salah satu lagunya, Sanggupkah Aku, mengangkat namanya ke pentas nasional.
Setahun kemudian keluar album solo kedua, "Antara Kita" dengan hit berjudul sama, Antara Kita.
Kariernya yang pendek berakhir karena kematiannya pada tahun 1995. (*)
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/pontianak/foto/bank/originals/nike-ardilla_20180320_110620.jpg)