Kisah Inspiratif Pemuda Ngabang Lulus Polisi Berjuang Sendiri, Tanpa Ayah Hingga Jual Handphone

Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Alfon Pardosi

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, LANDAK - Masih beredarnya informasi bahwa lulus menjadi seorang anggota Polisi mesti pakai "Dibantu" atau memberikan imbalan, harus dibuang jauh-jauh pemikiran seperti itu.

Asalkan punya tekad yang kuat dan berjuang dengan segenap kemampuan yang ada, apa yang dicita-citakan pasti akan terwujud.

Kisah ini yang dibuktikan oleh pemuda asal Ngabang Kabupaten Landak atas nama Dionisius Jerry (20).

Putra pertama dari dua bersaudara pasangan Seleanus Jobel dan Maria Paulina Rosni ini, lulus menjadi Bintara Polri tahun 2017 tanpa ada pakai dibantu seseorang atau pun memberikan imbalan kepada panitia seleksi.

Baca: Tinjau Persiapan MTQ di Stadion Daeng Manambon, Gusti Ramlana Sampaikan Fokus Persiapan Saat Ini

Tetapi hanya dengan doa, usaha, perjuangan, dan kerja keras.

Tidak sampai disitu saja, bahkan Jerry pun harus berjuang dalam mengikuti proses seleksi hingga pendidikan tanpa dukungan dan perhatian dari sang ayah.

Karena ayahnya meninggalkan rumah tanpa permisi, dan bahkan hingga Jerry lulus pendidikan keberadaan sang ayah tidak diketahui.

Bisa dipastikan, Jerry lulus menjadi anggota Polisi berkat kemampuannya dan tekadnya.

"Kalau ada yang bilang masuk polisi harus bayar sekian-sekian itu tidak benar. Buktinya saya, sepeser pun tidak ada saya bayar ke siapa-siapa untuk bisa lulus," ujar Jerry kepada Tribun di Ngabang pada Senin (19/3/2018).

Diakui pemuda lulusan SMA Pelita Ngabang tahun 2014 ini, jangankan untuk memberikan uang imbalan.

Secara ekonomi saja keluarganya tergolong ekonomi kelas menengah ke bawah. Karena sang ibu hanya bekerja sebagai penjaga toko di Ngabang.

Baca: 10 Orang Keracunan Makanan Terpaksa Dibawa Ke Puskesmas, Begini Kronologinya

Untuk lulus menjadi Bintara Polri pun jalan yang harus dilalui Jerry tidak terlalu mulus.

Pernah ikut seleksi pada tahun 2015, namun gagal.

Kemudian pada tahun 2016 tidak ikut, dan memilih bekerja kumpulkan duit.

"Tahun 2016 sengaja tidak ikut, saya kumpulkan duit untuk ikut seleksi tahun 2017. Duit yang terkumpul itu untuk biaya saya selama ikut tes di Pontianak, untuk makan minum dan ongkos bensin," katanya.

Berbagai dunia kerja pun dilakukan Jerry pada saat itu, mulai dari kerja di toko bangunan, toko elektronik, dan pegawai handphone Oppo.

"Duit yang terkumpul itulah untuk saya berangkat ke Pontianak, untuk biaya tes polisi," kenangnya.

Selama di Pontianak Jerry juga hanya menumpang di rumah keluarga temannya. "Jadi ada kawan saya yang ikut tes juga, dia tinggal di rumah bibinya dan saya numpang selama saya ikut tes," ungkapnya.

Sedangkan dalam mengikuti seleksi, persiapan diri memang dilakukan.

Mulai dari membeli buku-buku panduan dan referensi dari internet serta latihan fisik.

"Dari buku-buku itu ada tips-tips ikut tes polisi, dari situ saya terapkan," bebernya.

Sehingga berpikir untuk minta bantu kepada orang lain agar bisa lulus itu jauh dari pikiriannya. "Saya hanya yakin dengan diri saya sendiri. Dan seleksi kemarin pun memang sudah sangat ketat," tambahnya.

Perjuangan untuk membiayai dirinya selama mengikuti proses seleksi pun harus menjual barang.

Baca: Video Pelayanan Paspor di Imigrasi Sambas Kembali Normal Pasca Ada Gangguan Server

"Saja terpaksa jual handphone, untuk pulang ke Ngabang dan ganti duit kawan untuk bayar adminstrasi akhir," cerita Jerry.

Atas kisahnya tersebut, Jerry berharap dapat menjadi inspirasi dan motivasi bagi pemuda yang lain. Serta memastikan bahwa lulus menjadi anggota polisi itu harus bayar tidak benar.

"Intinya harus berjuang selagi masih ada peluang dan kesempatan. Harus yakin dengan kemampuan diri sendiri, setelah itu serahkan sama yang di atas. Kalau memang sudah jalannya, pasti terwujud," tuturnya.

Ke depannya, Jerry juga akan siap menjalankan tugas ke mana pun dirinya ditempatkan.

"Dalam bertugas saya tidak mau pilih-pilih. Ke mana pun, saya hanyak akan berusaha menjalankan tanggungjawab sebaik mungkin," pungkasnya