Citizen Reporter

PKBM Cahaya Gratiskan Biaya PAUD, TK dan SMP Untuk Masyarakat Tak Mampu

Selama kurang lebih 12 tahun hingga sekarang Nuraini belum juga lelah berjuang demi cita cita mencerdaskan anak anak kurang mampu

Penulis: Ferryanto | Editor: Dhita Mutiasari
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ ISTIMEWA
Nuraini Abddul Allafaci (tengah atas), Ketua Pusat Kegiatan Belajar Mengajar(PKBM) Cahaya 

Bangunan satu atap yang dihibah itupun kini dimanfaatkan nuraini untuk Membuka PAUD, TK, SMP Cahaya Anak Bangsa yang berada di bawah naungan yayasan Cahaya, dan perpustakaan umum.

"Awal buat PAUD saya pakai teras rumah saya yang masih saya tempati hingga sekarang di Gang Bakau Perum 3. Saya dibantu suami sama sama mengerjakan teras rumah menjadi cocok untuk suasana belajar anak anak.

"Sejak awal memang kami sudah menggratiskan semua biaya belajar mengajar, dari pendaftaran sampai baju seragam mereka kami belikan" jelasnya.

Nuraini mengaku memang tak pernah membeda bedakan suku dan agama kepada setiap murid yang hendak mendaftar. Namun yang selalu menjadi prioritasnya dalam menerima murid adalah kemampuan ekonomi murid itu sendiri.

"Di PKBM ini beberapa diantara mereka ada yang yatim piatu, ada yang yatim, ada yang memang pendapatan orang tuanya dibawah rata rata, dan ada pula yang ayahnya sudah tak mampu bekerja lagi, oleh karena hati saya tergerak untuk membantu anak anak ini agar mereka tetap dapat belajar untuk mewujudkan cita cita mereka nanti", ujarnya.

Satu diantara murid yang ia didik adalah Cung Li Tin. Litin panggilan akrabnya kini berusia 14 tahun. Ayahnya Litin kini berusia 70 tahun dan sudah tak mampu bekerja.

Saat ini Litin duduk di bangku kelas 2 SMP Cahaya Anak Bangsa yang merupakan sekolah swasta di bawah yayasan Cahaya milik Nuraini. Menurut ibu Litin, Cung Si Kim(53) sejak PAUD dan TK, dan kini melanjutkan SMP di sini Litin tak pernah dimintai membayar apa pun.

"Rasanya senang anak saya bisa dibantu dari kecil, saya merasa benar benar terbantu. Bapaknya sudah tua dan tak bisa kerja lagi, tapi Litin masih ingin sekolah, makanya saya datang ke sini lagi", kata Cung Ki Sim.

PKBM Cahaya saat ini memiliki peserta didik berjumlah 67 anak. Angka itu terdiri dari 22 anak PAUD dan 45 anak TK.

Sedangkan yayasan cahaya yang menaungi SMP Cahaya Anak Bangsa, kini memiliki murid sebanyak 57 orang. Sebanyak 20 murid duduk di kelas IX. 7 murid di kelas VIII dan 17 murid di kelas VII.

Perjuangan Nuraini memang tak selalu mudah. Dalam perjalanannya membuat pendidikan gratis ini kerap sekali ia menemui kendala, terutama masalah pendanaan terkait gaji tenaga pengajar yang tak selalu ada donatur membantu.

Demi menutupi persoalan itu, Nuraini pun kerap memakai uang pribadi. "Ya mau tak mau uang pribadi, seperti uang gaji pensiunan suami kadang saya pakai untuk ini", ujarnya sambil tersipu.

Jumlah gaji tenaga pengajar yang Nuraini pekerjakan ini berbeda beda besaranya. Untuk tenaga pengajar PAUD, Rp. 1.200.000 per bulan. Guru TK sebesar Rp. 3.300.000 per bulan sedangkan uang untuk menggaji guru SMP perbulannya sebanyak Rp. 4.700.000.

Selain persoalan pembayaran gaji, Nuraini kini juga tengah mengkhawatirkan kondisi bangunan PKBM yang mereka setiap hari pakai untuk beraktivitas.

Banguan tua yang usianya sudah lebih dari 40 tahun ini memang kerap bocor. Selain itu juga rentan banjit tatkala hujan deras turun.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved