Bahas Perkembangan Kota, Tjhai Chui Mie Bakal Gelar Dialog Dengan Ikatan Arsitek Indonesia

Dalam heterogenitas tersebut, sebuah kota seharusnya memiliki perlakuan tertentu dalam pengembangan aspek fisik

ISTIMEWA
Tjhai Chui Mie akan melakukan dialog tentang perkembangan kota bersama Ketua Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) Nasional 

Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Ridhoino Kristo Sebastianus Melano

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SINGKAWANG - Wali Kota Singkawang, Tjhai Chui Mie akan melakukan dialog bersama Ketua Ikatan Arsitek Indonesia (IAI) Nasional, Ahmad Djuhara mengenai perkembangan kota.

"Kegiatan di Singkawang Cultural Center, Jalan Yos Sudarso, Singkawang, Kamis (1/3/2018) pukul 11.00 – 14.00 WIB," kata Arsitek, Hendy Lim, Rabu (28/2/2018).

Baca: Focus Group Discussion Sinema Rakyat dan Keberagaman Indonesia di Singkawang

Ia menuturkan, sebuah ‘kota’ tidak akan terlepas dari hal ‘ruang’ dan ‘manusia’.

Kota merupakan suatu wadah ruang bagi manusia untuk tinggal, bekerja, dan lainnya.

Kota memiliki banyak pengertian dari sudut pandang yang berbeda.

Baca: Seru! Wali Tjhai Chui Me Nyanyi Lagu Mandarin, Ini Judul Lagunya

Sebagai suatu lingkungan fisik, kota memiliki berbagai aspek yang dapat mengembangkan, mengangkat, dan menciptakan ciri khas khusus kota itu sendiri.

Seperti aspek sejarah, budaya, geografis, dan hal faktual lainnya yang memberikan identitas kota Tataran pemerintah suatu kota dalam hal ini selalu memimpikan bagaimana kotanya dapat mencurahkan identitas kota ini dengan jalan yang baik dan benar, khususnya untuk kepentingan penghuni atau masyarakat itu sendiri.

Salah satu aspek fisik yang dapat memberikan identitas atau ‘wajah’ dari sebuah kota terletak pada bangunan.

Kota, khususnya yang berkembang tanpa terencana (unplanned cities) tentu menyimpan keberagaman aspek sejarah, budaya, dan penggunanya.

Dalam heterogenitas tersebut, sebuah kota seharusnya memiliki perlakuan tertentu dalam pengembangan aspek fisik seperti bangunan untuk memenuhi kebutuhan yang beragam tersebut.

"Dalam hal ini salah satu aspek fisik yang dapat memberikan identitas atau ‘wajah’ dari sebuah kota terletak pada arsitektur," tuturnya.

Berbicara soal arsitektur sangat erat kaitannya dengan bangunan-bangunan fisik yang tinggi dan besar, serta megah.

Perlu diperhatikan disini bahwa dengan mewujudkan perkembangan kota sesuai impian yang ada, tidaklah cukup hanya dengan membangun bangunan-bangunan dengan biaya tinggi dan megah belaka, tetapi bagaimana arsitektur tersebut dapat berkontribusi terhadap lingkungan dan manusia secara berkelanjutan (sustainable).

Untuk mewujudkan ini, maka perlu adanya suatu interaksi atau dialog dengan arsitektur, juga tentunya melibatkan pihak pemerintah dan masyarakat, dimulai dari pemerintah yang memiliki kewenangan regulasi, pengawasan, dan pemberi masukan untuk mewujudkan suatu ruang yang nyaman dan adil bagi seluruh masyarakat.

Sehingga dari adanya dialog tersebut diharapkan dapat terwujudnya pengembangan suatu kota yang tidak hanya secara fisik terlihat, namun dapat dimulai dengan sebuah ‘ruang’ yang dapat berkontribusi untuk kesejahteraan manusia sekitar.

"Sehingga dapat meluas menjadi suatu sistem kota yang berkembang secara berkelanjutan," ungkapnya. 

Yuk! Like Fanpage Tribun Pontianak Interaktif Berikut Ini:

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved