Pilwako Pontianak

Cawako Harry: Saya Tidak Suka Rakyat Dicurangi-Disakiti

Kepada warga yang hadir, Harry-calon Walikota Pontianak dalam Pilkada Serentak 2018, mengungkapkan, tidak ada paksaan apapun untuk memilihnya.

Penulis: Syahroni | Editor: Madrosid
TRIBUNFILE/ISTIMEWA
Pendukung berswafoto dengan Calon Walikota Pontianak Harry Adrianto, usai melakukan kampanye dialogis, Jumat malam, 16 Februari 2018. 

Citizen Reporter
MC HY

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK – “Kalau rakyat dicurangi, disakiti. Saya tidak suka,” tegas Calon Walikota Pontianak Harry Adrianto saat menyapa para pendukungnya di Kecamatan Pontianak Barat, Kota Pontianak, Kalimantan Barat, Jumat (16/2/2018) malam.

Dalam pertemuan yang dihadiri tokoh dan warga di Jalan Padat Karya, Gang Puring Lestari, Kelurahan Sungai Beliung, pria yang dijuluki “Superman” itu tak mengumbar janji kampanye.

Baca: Bikin Sakit Hati Orangtuanya, Nasib Artis Cantik Ini Menyedihkan, Dicoret Dari Silsilah Keluarganya

Kepada warga yang hadir, Harry-calon Walikota Pontianak dalam Pilkada Serentak 2018, mengungkapkan, tidak ada paksaan apapun untuk memilihnya.

“Jangan bapak-ibu jadikan kehadiran saya di sini sebagai beban untuk memilih saya, nomor urut 1, jangan. Pilihlah sesuai hati nurani bapak-ibu,” ungkap Harry.

Merespon pertanyaan warga, menyoal infrastruktur di wilayah mereka tinggal, Harry menyatakan dirinya siap tampil di depan rakyat untuk membela kepentingan rakyat.

“Untuk kepentingan umum, orang banyak, saya siap memimpin demo,” kata dia.

Dijelaskannya, hal itu dilakukannya bersama warga di tempatnya bermukim, kawasan Transmigrasi Angkatan Darat (Transad), Kelurahan Batulayang, Kecamatan Pontianak Utara, memprotes pembuangan sampah dan memperjuangkan perbaikan jalan.

“Saya memimpin demo. Saya tidak bicara bohong, silakan bapak-ibu yang punya saudara di Transad tanyakan tentang itu,” ujar Harry, mendapat respons pendukung.

Baca: Dua Gol Lukaku Bawa Setan Merah ke Perempat Final Piala FA

Ditegaskan Harry, menjadi pemimpin adalah beban. “Itu beban lima tahun, tapi rakyat hanya menginginkan pemimpin yang dekat dengan rakyat,” kata dia.

Amad, warga sesepuh meminta Harry dan pasangannya Yandi, jangan berpolalaku seperti mobil mogok.

“Kami berpesan, janganlah jadi mobil mogok setelah didorong, kami rakyat ini ditinggal,” kata Amad.

Harry tak menampik pernyataan Amad. “Ya, banyak seperti itu,” ujar dia.

Harry menyatakan persepsi warga tersebut akan dijawabnya dengan menerapkan kebijakan camat harus dekat dengan rakyat, dan memberikan keleluasaan kepada camat yang mengetahui wilayah kerjanya prioritas pembangunan.

“Warga dapat mengadu ke camat, kalau tidak direspons sampaikan kepada saya. Saya akan membuka Balaikota Pontianak untuk rakyat mengadu dan bertanya,” imbuh Harry.

Tapi, Harry mengingatkan, kepentingan yang disampaikan adalah kepentingan umum. “Jangan kepentingan satu orang warga saja, itu saya tidak mau,” imbuh Harry.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved