66 Tahun Apindo: Dari Petani Madu, Training Wirausaha, hingga Apresiasi Jurnalis

Dalam perjalanannya Apindo kata Acui sangat bangga dan berterimakasih karena didukung sepenuhnya oleh media dan para jurnalis.

Penulis: Hasyim Ashari | Editor: Agus Pujianto
Istimewa
Petani Lebah Madu 

Selain perpustakaan, beberapa paket usaha untuk masyarakat tingkat pedesaan yang ditujukan untuk membangkitkan geliat ekonomi yang mandiri, serta menjaga keseimbangan alam juga diluncurkan.

Antara lain menurut Acui, dengan bantuan Apindo untuk pengembangan usaha ternak lebah madu kelulut.

Petani Lebah Madu
Petani Lebah Madu (Istimewa)

“Di mana Apindo membantu penduduk di pedesaan untuk mengusahakan peternakan lebah madu kelulut dan mengembangkan paket sarang kelulut portabel yang bisa di jual kepada masyarakat luas yang berminat mengembangkan usaha ini. Jadi penduduk di pedesaan tidak hanya menjual madu saja tetapi juga paket sarang lebah madu,” paparnya.

Juga tersedia beberapa paket usaha yang dimaksudkan untuk memacu pertumbuhan ekonomi masyarakat pedesaan dengan memanfaatkan kearifan lokal dan menjaga kelestarian alam sekitarnya.

“Melalui ATC (Apindo Training Center) Apindo mengadakan pelatihan untuk pemuda-pemuda dari daerah. Antara lain latihan kepemimpinan, kewirausahaan dan berbagai bekal pengetahuan lainnya untuk memperkuat kemampuan para pemuda dari daerah yang diharapkan kelak akan menjadi pemimpin dalam berbagai tingkatan di daerah asalnya masing-masing,” kata Acui lagi.

Apindo menurutnya juga berterima kasih kepada organisasi buruh yang selama ini dapat bekerjasama dengan baik, dan mendiskusikan semua pemikiran, serta harapan dari pihak pekerja dengan cara dialog dan komunikasi yang baik.

Sehingga sekian tahun di Kalimantan Barat hubungan dunia usaha dan organisasi buruh dapat berlangsung dalam keadaan kondusif dan harmonis dan tujuan kedua belah pihak terakomodasi dengan baik.

Ketua Apindo Kota Pontianak Andreas Acui Simanjaya (kiri), Wakil Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kalbar, Nursyam Ibrahim (tengah) saat hadir sebagai pembicara pada Diskusi Tribun on Focus, di Kantor Tribun Pontianak, Rabu (27/1/2016). Dialog yang digelar Tribun Pontianak ini mengangkat tema Peluang dan Tantangan Delapan Profesi di Era MEA.
Ketua Apindo Kota Pontianak Andreas Acui Simanjaya (kiri), Wakil Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kalbar, Nursyam Ibrahim (tengah) saat hadir sebagai pembicara pada Diskusi Tribun on Focus, di Kantor Tribun Pontianak, Rabu (27/1/2016). Dialog yang digelar Tribun Pontianak ini mengangkat tema Peluang dan Tantangan Delapan Profesi di Era MEA. (TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ANESH VIDUKA)

Dalam perjalanannya Apindo kata Acui sangat bangga dan berterimakasih karena didukung sepenuhnya oleh media dan para jurnalis.

Sehingga kerjasama yang baik terjalin selama ini baik dalam berbagai kesempatan kerjasama maupun pertukaran informasi.

“Terima kasih untuk kawan kawan media dan para jurnalis atas kerjasama dan dukungan kepada Apindo selama ini,” tegasnya.

Acui mengatakan saat ini DPP Apindo Kalbar di pimpin Ir Maman Surachman MM.

Manan Surachman didampingi Kanisius Kuan (Ketua I), Ir Idwar Hanis (Ketua II), Andreas Acui Simanjaya (Ketua III), Teddy Andriyana (Ketua IV), Ir Budi Supardiat, Haryo Yudanto (Sekertaris) dan Atika (Bendahara). (*)

Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved