Perjalanan Tribun ke Kapuas Hulu
Lewat Program MCA Indonesia, Perbaiki Peranan Perempuan DAS Leboyan
Kisah lima hari perjalanan dari Pontianak menuju daerah sulit akses darat di Kapuas Hulu, dijurnal dengan lengkap.
Penulis: Destriadi Yunas Jumasani | Editor: Mirna Tribun
Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Destriadi Yunas Jumasani
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, KAPUAS HULU - Perjalanan melelahkan akhirnya terbayar.
Tribun Pontianak mencatat sejumlah ketangguhan perempuan di DAS Leboyan, untuk membantu suami mereka, serta dalam upaya menjaga lingkungan tetap lestari.
Baca: Hamil Muda, Vicky Shu Jatuh dari Panggung, Setelah di USG Kondisi Janinnya Seperti ini?
Kisah lima hari perjalanan dari Pontianak menuju daerah sulit akses darat di Kapuas Hulu, dijurnal dengan lengkap.
Seperti apa ketangguhan itu?
“Program perempuan, kenapa tidak? Sekarang begini saja, jika seorang anak memiliki ibu yang berani menyampaikan pendapat dalam pertemuan. Bayangkan bisa jadi seperti apa anaknya memiliki ibu yang mempunyai keberanian, ia akan mewarisi kebijakan, pengetahuan dan keberanian,” kalimat yang begitu lantang disampaikan Proyek Manager Konsorsium Dian Tama, Thomas Irawan Sihombing.
Melalui program Pemberdayaan Sumber Daya Alam Berbasis Masyarakat yang diinisiasi Millenium Challenge Account (MCA) Indonesia melalui Konsorsium Dian Tama dengan memberikan porsi yang sama pada peranan perempuan di Daerah Aliran Sungai (DAS) Leboyan, tepatnya di Dusun Batu Rawan, Desa Nanga Leboyan, Kecamatan Selimbau dan Dusun Meliau, Desa Melemba, Kecamatan Batang Lupar, Kabupaten Kapuas Hulu.
Baca: Kunker ke Kapuas Hulu, Doddy Riyadmadji Sampaikan Langkah Terkait Pelaksanaan Pilgub Kalbar
“Garis besar program ini mengharapkan perbaikan generasi melalui pembentukan karakter perempuan sebagai ibu rumah tangga yang setiap harinya mengurusi anak, dengan memberikan porsi yang sama, peranan perempuan dalam berkelompok,” ujar Irawan pada Jumat (26/1/2018) siang.
Dalam program kali ini sebanyak 50 persen ada peranan perempuan, tidak seperti dulu yang hanya dititik beratkan pada kelompok laki-laki yang tergabung dalam asosiasi periau yang memanen madu hutan Danau Sentarum.
Namun saat ini kelompok perempuan tergabung dalam satu kelompok yang mengolah ikan dan bergabung satu koperasi dengan asosiasi periau.
Diharapkan dengan bergabungnya kelompok perempuan bisa menjadi anggota koperasi dan turut mengambil keputusan, sehingga tidak lagi bergantung pada kelompok periau yang anggotanya laki-laki.
“Setelah berkelompok, kaum perempuan bisa mempengaruhi pengambilan keputusan dalam koperasi APDS, sehingga kaum perempuan ada andilnya bisa mengadakan pelatihannya, layaknya organisasi lainnya,” tutur pria yang akrab disapa Irawan ini.
Dengan adanya Kelompok Perempuan Nelayan yang dibentuk di Dusun Batu Rawan, Desa Nanga Leboyan, Kecamatan Selimbau, Kabupaten Kapuas Hulu, kelompok perempuan diberikan pelatihan pengolahan ikan.
Dari yang dulunya hasil olahan ikan baru kerupuk kering, saat ini kelompok perempuan mampu mengolah ikan menjadi nugget, abon, dan sosis.
“Mereka sudah dicoba dengan cara manual dan hasilnya sangat baik, tetapi kalau untuk produksi massif masih menunggu mesin yang belum datang,” jelas Irawan.
Selain pengolahan ikan, kelompok perempuan juga dibentuk untuk mengelola ekowisata, umumnya kelompok perempuan diberikan pelatihan melayani wisatawan yang berkunjung.
Untuk pemberdayaan perempuan dalam sektor ekowisata di DAS Leboyan ini baru terlaksana di Dusun Meliau, Desa Melemba, Kecamatan Batang Lupar, Kabupaten Kapuas Hulu.
“Usai diberikan pelatihan mereka di uji kompetensi kira-kira 25 orang sudah lulus uji termasuk dari kelompok perempuan,yang melakukan uji kompetensi dari lembaga sertifikasi profesi pramuwisata. Mereka dikasi pembekalan, pelayanan dan diberikan sertifikasi,” terang Irawan.
Selaras dengan apa yang disampaikan Irawan, Leader Konsorsium Dian Tama Herculana Ersinta pada Jumat (26/1/2018) malam, menegaskan proyek kali ini memang mensyaratkan pendampingan perempuan dengan memberikan porsi yang sama antara kelompok perempuan, kelompok laki-laki dan kelompok renta yang semuanya harus terlibat mulai dari proses perencanaan sampai pelaksanaan proyek.