Breaking News

Berita Video

Cerita Bocah Tersiram Air Panas yang Dirawat di RSUD Soedarso Hampir 4 Bulan Lamanya

Putra pertama dari pasangan Sudiro (30) dan Fatidah (31) mengalami kondisi yang memprihatinkan dengan hampir seluruh bagian tubuh melepuh.

Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Ridho Panji Pradana

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Mengalami musibah tentu bukanlah menjadi pilihan manusia, terlebih seluruh badan harus merasakan perih seperti yang dialami Marsel Hidayah (9) bocah asal Tempapan Hulu, Galing, Kabupaten Sambas.

Putra pertama dari pasangan Sudiro (30) dan Fatidah (31) mengalami kondisi yang memprihatinkan dengan hampir seluruh bagian tubuh melepuh akibat air panas.

Kini, Marsel Hidayah yang akan tepat 4 bulan di 7 Februari ini menginap di RS Soedarso, harus dirawat intensif untuk pemulihan kulitnya.

Baca: Suzuki Ertiga Putih Hantam Pohon di Jalan Ahmad Yani II, Diduga Ini Penyebabnya

Ditemui disuatu sudut RS Soedarso Pontianak, orang tua Marsel, Sudiro (30) tampak belum tidur dengan mata yang agak sedikit sayup.

Ditemani anak keduanya Rio, Sudiro hanya menggunakan kaos bewarna putih yang membungkus kulit tubuhnya dan tentu bercelana.

Diraut wajahnya yang tampak lesu, Sudiro ternyata masih mau menceritakan musibah yang mungkin tak pernah terkira dialami anaknya Marsel Hidayah.

Menurutnya, kejadian naas tersebut terjadi beberapa bulan lalu saat ia dan istrinya sedang pergi ke kebun untuk bekerja menoreh getah.

Ternyata diwaktu rumah kosong dan Marsel yang saat itu pulang dari sekolah langsung mencoba memasak air dengan tungku yang masih memanfaatkan kayu bakar.

Marsel, kata dia, meminjam korek api maupun sejenisnya kepada tetangga untuk menghidupkan api ditungku, walaupun memang sebelumnya tak pernah untuk memasak air.

Setelah mendidih, ternyata Marsel langsung mencoba untuk mengangkat air dari tungku yang lumayan tinggi didapurnya.

Baca: Pengrajin Meliau Jual Kerajinan Tangan Hingga ke Malaysia

Naas, karena beban air yang berat dan terpeleset, air panas itu pun langsung menyirami tubuh Marsel yang jatuh terlentang.

Ia bersama istri yang dikebun pun langsung diberitahukan oleh tetangga dengan keadaan yang dialami anaknya.

Saat tiba dirumah, lanjutnya, para tetangga sekitar sudah ramai memenuhi rumahnya untuk melihat keadaan Marsel.

Musibah itu, mengakibatkan bagian dada, tangan, sampai kaki depan l belakang Marsel melepuh, mengelembung dan pecah.

Tentu, Ia pun langsung berupaya untuk membawa anaknya ke Puskesmas terdekat, dalam hal ini Paloh.

Namun cuaca berkata lain, akibat hujan, ia mengurungkan niat dan memutar haluan ke Puskesmas Galing yang harus dilalui menggunakan sampan sembari menunggu air pasang didepan rumahnya.

"Sekitar pukul 17.00 WIB, bawa ke Puskesmas Galing dirawat selama dua hari, kemudian dibawa ke RS Sambas namun ditolak dengan alasan dokter bayi tidak ada, jadi langsung bawa ke RS Pemangkat diterima dan dirawat selama 17 hari baru dirujuk ke RS Soedarso sampailah dengan sekarang," ungkapnya, Selasa (30/01/2018).

Ia pun mengatakan, selama di RS Pemangkat, anaknya Marsel harus dioperasi sebanyak 2 kali, dan kini di RS Soedarso telah sebanyak 15 kali.

Bahkan, saat dirujuk ke RS Soedarso, dokter sempat berang karena Sudiro dinilai terlambat membawa anaknya.

Karena, lanjut Sudiro, menurut keterangan dokter jika dibawa cepat tentu anaknya akan lebih cepat disembuhkan.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved