Diterpa Mosi Tidak Percaya, Begini Karir Politik Oesman Sapta Odang Hingga Pimpin Hanura

Bahkan sebagian pengurus partai Hanura sudah menetapkan Marsekal Madya (Purn) Daryatmo sebagai Plt Ketua Umum.

Penulis: Nasaruddin | Editor: Nasaruddin
Dok MPR RI
Wakil Ketua MPR Oesman Sapta di hadapan ratusan anggota Gerakan Ekonomi dan Budaya (Gebu) Minang Wilayah Sumatera Barat, di Kota Padang, Sumatera Barat, Sabtu (23/9/2017). 

Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Nasaruddin

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Ketua umum partai Hanura, Oesman Sapta Odang diterpa mosi tak percaya sebagian pengurus partai yang dipimpinnya.

Bahkan sebagian pengurus partai Hanura sudah menetapkan Marsekal Madya (Purn) Daryatmo sebagai Plt Ketua Umum.

Meski demikian, Wakil Ketua Umum Partai Hanura, Gede Pasek Suardika menegaskan, pemecatan tak bisa dilakukan lewat kumpul-kumpul.

Ada forum Munaslub yang bisa ditempuh jika memang akan melakukan pergantian ketua umum yang belum habis masa jabatannya.

"Kalau mau pecat ketum bukan lewat kumpul-kumpul, ada forum Munaslub," katanya di Hotel Manhattan Jakarta, Senin (15/1/2018).

Bahkan ketua Bidang Organisasi Partai Hanura, Benny Ramdhani menilai, keputusan sejumlah pengurus partai memberhentikan Ketua Umum Hanura Oesman Sapta Odang (OSO) tidak sesuai dengan AD/ART partai.

"Kegiatannya liar, ilegal, sehingga semua produk yang diputuskan otomatis liar dan ilegal," ujar Benny di sela-sela acara rapat koordinasi Partai Hanura di Hotel Manhattan, Jakarta.

Terlepas dari persoalan internal partai yang terjadi, sosok Oesman Sapta Odang bukanlah politisi kemarin sore.

Kelahiran Sukadana, 18 Agustus 1950 ini sudah banyak makan asam garam perpolitikan tanah air.

Oesman lahir dari pasangan Odang (ayah) asal Palopo, Sulawesi Selatan dan Asnah Hamid (ibu) asal Sulit Air, Solok, Sumatera Barat.

Dirinya pernah menjabat Ketua Forum Utusan Daerah MPR-RI, 1999 - 2004, ketua Fraksi Utusan Daerah Persiapan MPR-RI, 2001 - 2002 dan Wakil Ketua MPR-RI dari unsur Fraksi Utusan Daerah, 2002 - 2004

OSO, sapaan karibnya merupakan pendiri sekaligus ketua umum DPP Partai Persatuan Daerah, 2002-2004.

Tak ada mengantar wakil di DPR RI, PPD akhirnya berganti nama menjadi Partai Persatuan Nasional.

Untuk Kalimantan Barat sendiri, OSO sempat maju di Pilgub sebagai calon Gubernur Kalimantan Barat periode 2008-2013.

Saat itu, keberuntungan belum berpihak padanya. OSO kalah suara dari sang pemenang, Cornelis.

Namun OSO tak berhenti sampai di sini. Maju sebagai calon anggota DPD dari Kalbar, OSO tak sekedar berhasil menjadi anggota, namun namanya juga terpilih sebagai Wakil Ketua MPR RI 2014-2019.

Karir politiknya terus mengalir. OSO bahkan berhasil menduduki kursi ketua DPD RI setelah melalui proses yang alot.

Setelah ketua Umum Hanura, Wiranto dilantik Jokowi menjadi menteri, OSO diminta secara aklamasi menjabat Ketua Umum DPP Hanura 2016-2020.

Tak hanya politisi. OSO juga dikenal sebagai seorang pengusaha. Mulai dari hotel hingga maskapai penerbangan.

Selain sosok pebisnis dan politikus yang mentereng, OSO juga jago di dunia olahraga.

Dirinya pernah menjuarai Balap Mobil Nasional kelas 1300 cc, pada 1974 dan balap mobil internasional di Batutiga, 1985.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved