KPP Pratama: Jangan Cuma Nikmati Pembangunan Tapi Tidak Mau Berkontribusi
Karena inilah saya harap kesadaran itu tumbuh, jangan cuma mau menikmati pembangunan tapi tidak mau berkontribusi sama sekali.
Penulis: Muzammilul Abrori | Editor: Rizky Zulham
Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Claudia Liberani
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Sebagai kota dagang dan jasa, Kota Pontianak bisa menjadi lahan subur bagi tumbuhnya ekonomi makro, karena itu pada tahun 2017, Kepala KPP Pratama Pontianak, Nurbaeti Munawaroh, mengatakan, banyak memberi dorongan pada para pelaku UMKM untuk membayar pajak.
Tahun 2018 dia menuturkan rencana kerja masih tetap sama namun dengan skala prioritas yang berbeda.
"Tugas kita ada dua yaitu melakukan ekstensifikasi dan intensifikasi," katanya, Jumat (12/1/2018).
Perluasan basis dengan menambah wajib pajak terdaftar akan terus dilakukan, misalnya warung kopi atau usaha-usaha online, jika sudah memulai usaha maka harus sadar untuk mendaftar.
Baca: Tingkat Kesadaran Wajib Pajak Non-Karyawan di KPP Pontianak Masih Rendah
Begitu pula dengan intensifikasi, akan terus dilakukan, apakah wajib pajak sudah membayar pajak dgn benar.
"Pajak itu kewajiban yang bisa dipaksakan. Kita akan gali untuk mengetahui apakah wajib pajak sudah membayar kewajibannya dengan benar, misalnya satu wajib pajak memiliki wp terdapat 100 juta tapi bayar cuma 25, juta, nah setelah ketahuan ternyata belum benar, kita akan dorong supaya kewajiban itu dipenuhi," jelasnya.
Karena menurutnya masih banyak yang menikmati hasil pembangunan tanpa mau memberikan kontribusi. Padahal pajak telah ditetapkan dengan prinsip keadilan pemungutan.
"Karena inilah saya harap kesadaran itu tumbuh, jangan cuma mau menikmati pembangunan tapi tidak mau berkontribusi sama sekali. Pembangunan yang kita lihat ini ya dibangun dari pajak," pungkasnya.