Selain Konten Viral, Lakukan 4 Strategi Ini untuk Optimalkan Pemasaran dan Engagement di Medsos
Iklan bulanan Instagram 2016 sebanyak 200 ribu iklan, pada tahun 2017 tumbuh menjadi 1 juta iklan.
Penulis: Efrem Limsan Siregar | Editor: Efrem Limsan Siregar
Baca: Quotes Ahok di Instagram Fadjroel Rachman Ramai Diperbincangkan Netizen
4. Pentingnya Storytelling dan Otentisitas (keaslian)
Kalau konten viral menjadi tiket masuk ke industri musik, DJ Akademiks menegaskan, orisinalitas karya tetap menjadi kunci penting.
Orisinalitas dan narasi cerita yang mudah dipahami (stroytelling) bisa memikat konsumen millenial bahkan mereka yang netral sekalipun.
Orang secara alami menyesuaikan dirinya dengan seniman atau merek tertentu karena mempunyai nilai, budaya dan didikan yang sama.
Otentisitas tak hanya melambungkan nama, namun juga membantu terbentuknya hubungan loyal dengan konsumen.
Selain itu, akan menambah panjang umur industri dibangun.
"Secara historis, ada cara bagaimana seorang rapper bertahan selama 10 tahunm" kata DJ Akademiks.
"Mereka tidak mengejar tren namun meramunya dengan keaslian. Buat karya sesuai dengan irama permainanmu, tidak perlu melihat apa yang populer kemudian mengikuti itu," tandas DJ Akademiks.
Khusus untuk hip-hop, memanfaatkan viralitas tanpa kredibilitas akan membunuh harga atau nilai seseorang sebagai seniman yang serius.
DJ Akademiks menilai orang semacam itu mencoba mengeksploitasi popularitas melalui rap tanpa membagikan cerita yang otentik.
Namun, keaslian dan storysteling tidak saja berlaku untuk rapper.
Kedua hal teresbut penting diterapkan oleh pengusaha atau enterpreuner yang ingin membangun pasar.
Baca: Ikan Aneh Tangkapan Nelayan Sungai Kakap Ditawar Hingga Rp 7 Juta, Wujudnya Menyeramkan
TRIBUNNEWS/Efrem Limsan Siregar