Mendikbud Janji Benahi Persoalan Guru di Singkawang
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy menuturkan, prasyarat pendidikan karakter yang terpenting adalah guru.
Penulis: Ridhoino Kristo Sebastianus Melano | Editor: Rizky Zulham
Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Ridhoino Kristo Sebastianus Melano
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SINGKAWANG - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy menuturkan, prasyarat pendidikan karakter yang terpenting adalah guru.
"Kondisi ini lah yang mau kita benahi. Karena pendidikan karakter tidak akan bisa kalau guru tidak sama-sama dengan siswa," katanya dalam kegiatan seminar pendidikan dalam rangka HUT PGRI dan Hari Guru Nasional (HGN) 2017 di Kantor Wali Kota Singkawang, Jalan Firdaus, Kamis (28/12/2017).
Menurutnya, untuk membenahi guru, disamping harus menyiapkan berbagai macam latihan mengubah mindset guru tentang pentingnya pendidikan karakter, tetapi juga beban kerja guru.
Menjadi masalah adalah beban kerja guru dengan adanya PP nomor 74 tahun 2009 disebutkan bahwa beban kerja guru harus 24 jam tatap muka di kelas dalam seminggu.
Baca: Presiden Jokowi Kunjungi Kalbar, Akun Facebook Ini Unggah Kinclongnya Jalan Pontianak
Artinya guru itu dianggap bekerja ketika mereka berada di depan kelas, sementara kalau di luar kelas tidak.
"Ini berlawanan dengan UU Disiknas, bahwa di sampaing mengajar, juga ada tugas lain," sebutnya.
Beban kerja guru ini, tutur menteri berimplikasi pada pengakuan kerja yang berkaitan dengan tunjangan profesi.
Akibatnya guru-guru untuk bisa memenuhi, maka dicari pelajaran di luar sekolahnya.
"Padahal tugas utama guru adalah mendidik, mendidik, mendidik dan mengajar," ungkap menteri.