15 Finalis Pontianak Fashion Design Competition akan Pamerkan Karya Corak Insang Mereka

Untuk memperebutkan Piala Bergilir Ketua Dekranasda Kota Pontianak beserta uang tunai dan sebuah mesin jahit tampak terlihat dari semangat....

Penulis: Muzammilul Abrori | Editor: Mirna Tribun
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/CLAUDIA LIBERANI
Lima belas finalis PFDC berfoto bersama pihak IFC dan perwakilan Dekranasda Kota Pontianak di Rumah Jepin. Mereka kompak mengenakan kain bermotif corak insang, Jumat (16/12/2017) 

Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Claudia Liberani

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Corak insang merupakan motif kain khas tradisional dari suku Melayu Pontianak.

Corak ini berbentuk sederhana dan mudah dikenali, zig zag membentuk corak insang, karena itulah masyarakat menamainya corak insang.

Belakangan motif corak insang memang semakin dikenal, apalagi semenjak Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia memasukkan kain tenun corak insang sebagai warisan budaya tak benda.

Meski tidak semuanya merupakan kain tenun, corak insang kini kian digemari.

(Baca: Intip 5 Trending Topic YouTube Yuks, Dari Aksi Sulap Hingga Keperawanan Dimalam Pertama Nafa Urbach ) 

Tidak hanya digunakan sebagai pelengkap busana tradisional suku Melayu, masyarakat kini terlihat nyaman memadupadankan kain corak insang sebagai busana casual.

Inilah yang membuat Indonesia Fashion Chamber (IFC) bekerjasama dengan Dekranasda Pontianak menggelar Pontianak Fashion Design Competition (PFDC).

(Baca: Terekam Kamera, Rok Ayu Ting Ting Tersingkap Sampai Kelihatan Dalamannya, Astaga! ) 

Sebuah ruang bagi masyarakat Pontianak yang mencintai fashion dan budaya untuk menuangkan idenya dalam sebuah kompetensi desain.

Ajang ini akan diselenggarakan pada Rabu (20/12/2017) hingga Kamis (21/12) di aula rumah dinas wali kota Pontianak dengan menampilkan 15 finalis yang sebelumnya menjalani penyaringan dari 35 peserta.

Ketua IFC cabang Pontianak, Uke T Ronodihardjo mengatakan tujuan diadakannya kompetensi ini adalah untuk memberi kesempatan pada masyarakat yang memiliki bakat fashion untuk menunjukkan kemampuannya, apalagi 15 finalis ini memang lulusan SMK.

(Baca: Sunu Eks Matta Band Dikabarkan Nikah Siri dengan Umi Pipik, Istrinya Hampir Gila? ) 

Tujuannya adalah untuk mengangkat budaya lokal, corak insang sehingga para pegiat dan penggiat fashion di Pontianak bisa berkontribusi terhadap perkembangan ekonomi kreatif.

"Acara ini tidak hanya sekadar mementingkan busana, kami ingin menyampaikan bentuk sinergitas antara penggiat fashion dan pemerintah untuk mendukung ekonomi kreatif di Kota Pontianak," katanya, Sabtu (16/12/2017) saat konferensi pers di Rumah Jepin.

Lima belas finalis ini akan mengeksplorasi corak insang, mereka akan mempersembahkan hasil desain mereka pada hari Rabu nanti dengan memberi presentasi, kemudian final dilaksanakan keesokan harinya.

Dengan adanya kegiatan ini dia berharap anak-anak muda Pontianak yang memiliki bakat tidak lagi memendam kemampuan mereka, keberanian tampil dan lahirnya ide-ide baru menjadi tujuan utama yang ingin dicapai.

"Dampak dari kegiatan ini yang ingin kita tuju, bahwa banyak anak muda Pontianak yang berbakat. Bahwa banyak hal membanggakan di kota khatulistiwa yang bisa kita gali, seperti corak insang ini," pungkasnya di hadapan para finalis yang hadir mengenakan kain bermotif corak insang.

Kesiapan lima belas finalis untuk memperebutkan Piala Bergilir Ketua Dekranasda Kota Pontianak beserta uang tunai dan sebuah mesin jahit tampak terlihat dari semangat yang terpancar di wajah mereka.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved