15 Finalis Pontianak Fashion Design Competition akan Pamerkan Karya Corak Insang Mereka
Untuk memperebutkan Piala Bergilir Ketua Dekranasda Kota Pontianak beserta uang tunai dan sebuah mesin jahit tampak terlihat dari semangat....
Penulis: Muzammilul Abrori | Editor: Mirna Tribun
Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Claudia Liberani
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Corak insang merupakan motif kain khas tradisional dari suku Melayu Pontianak.
Corak ini berbentuk sederhana dan mudah dikenali, zig zag membentuk corak insang, karena itulah masyarakat menamainya corak insang.
Belakangan motif corak insang memang semakin dikenal, apalagi semenjak Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia memasukkan kain tenun corak insang sebagai warisan budaya tak benda.
Meski tidak semuanya merupakan kain tenun, corak insang kini kian digemari.
(Baca: Intip 5 Trending Topic YouTube Yuks, Dari Aksi Sulap Hingga Keperawanan Dimalam Pertama Nafa Urbach )
Tidak hanya digunakan sebagai pelengkap busana tradisional suku Melayu, masyarakat kini terlihat nyaman memadupadankan kain corak insang sebagai busana casual.
Inilah yang membuat Indonesia Fashion Chamber (IFC) bekerjasama dengan Dekranasda Pontianak menggelar Pontianak Fashion Design Competition (PFDC).
(Baca: Terekam Kamera, Rok Ayu Ting Ting Tersingkap Sampai Kelihatan Dalamannya, Astaga! )
Sebuah ruang bagi masyarakat Pontianak yang mencintai fashion dan budaya untuk menuangkan idenya dalam sebuah kompetensi desain.
Ajang ini akan diselenggarakan pada Rabu (20/12/2017) hingga Kamis (21/12) di aula rumah dinas wali kota Pontianak dengan menampilkan 15 finalis yang sebelumnya menjalani penyaringan dari 35 peserta.
Ketua IFC cabang Pontianak, Uke T Ronodihardjo mengatakan tujuan diadakannya kompetensi ini adalah untuk memberi kesempatan pada masyarakat yang memiliki bakat fashion untuk menunjukkan kemampuannya, apalagi 15 finalis ini memang lulusan SMK.
(Baca: Sunu Eks Matta Band Dikabarkan Nikah Siri dengan Umi Pipik, Istrinya Hampir Gila? )
Tujuannya adalah untuk mengangkat budaya lokal, corak insang sehingga para pegiat dan penggiat fashion di Pontianak bisa berkontribusi terhadap perkembangan ekonomi kreatif.
"Acara ini tidak hanya sekadar mementingkan busana, kami ingin menyampaikan bentuk sinergitas antara penggiat fashion dan pemerintah untuk mendukung ekonomi kreatif di Kota Pontianak," katanya, Sabtu (16/12/2017) saat konferensi pers di Rumah Jepin.