Hinggu Minggu ke-49, RSUD Sintang Sudah Rawat 174 Pasien DBD

Sampai dengan minggu ke-48 kasus yang dirawat ada dua orang, tetapi masuk ke minggu ke-49 saat ini, data terbaru ada tiga orang.

Penulis: Maudy Asri Gita Utami | Editor: Mirna Tribun
TRIBUNPONTIANAK/WAHIDIN
Kepala Seksi ( Kasi) Rekam Medik dan Pelaporan RSUD AM Djoen Sintang, Yustandi. 

Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Wahidin

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SINTANG - Kepala Seksi ( Kasi) Rekam Medik dan Pelaporan RSUD AM Djoen Sintang, Yustandi mengatakan bahwa terhitung minggu pertama sampai saat ini minggu ke-49, pihaknya sudah merawat sebanyak 174 pasien Demam Berdarah Dengue (DBD).

"Kalau kita kumulatifkan sampai sekarang sudah 174 orang yang dirawat. Ini dari semua wilayah yang berada di Kabupaten Sintang. Baik dari dalam kota maupun di daerah, karena ada juga rujukan dari puskesmas," katanya, Kamis (7/12/2017) pagi.

Sementara untuk trend penyakit DBD, khususnya yang kita rawat di RSUD Ade M Djoen Sintang mengalami penurunan.

(Baca: Hadiri Pesta di Amerika, Netizen Kecewa Agnez Mo Pakai Baju Tak Senonoh Seperti ini ) 

Sampai dengan minggu ke-48 kasus yang dirawat ada dua orang, tetapi masuk ke minggu ke-49 saat ini, data terbaru ada tiga orang.

"Walaupun demikian kita meminta masyarakat untuk tetap waspada akan penyebaran penyakit DBD ini. Jangan sampai kita melihat kondisi hari ini adem dan aman, tetapi bisa saja muncul lagi, apalagi ini musim hujan. Air surut, tapi yang tergenang itu jadi sarang nyamuk," katanya.

(Baca: Saat ini Penyakit Demam Berdarah di Sintang Sudah 206 Kasus, Turun Dari Tahun Lalu ) 

Pihaknya juga mencegah jangan sampai kasus DBD seperti tahun 2016 terjadi Kejadian Luar Biasa (KLB).

Untuk kasus paling banyak yang dirawat di RSUD AM Djoen di minggu ke-33, ada delapan orang.

Bahkan ada satu pasien yang meninggal.

"Kalau yang meninggal, itu karena rujukan dari salah satu fasilitas kesehatan datang ke sini sudah dalam kondisi yang sudah memburuk dan tidak bisa tertolong . Masyarakat harus tertanam di pikirinnya jika demam satu sampai tiga hari, itu harus waspada, jangan-jangan DBD," jelasnya.

Oleh karena itu, menurutnya jangan dianggap enteng dan remeh cuma demam biasa.

Segera cek ke Puskesmas, dokter praktek, dan rumah sakit.

Sekarang di Puskesmas sudah ada alat deteksi dini terhadap penyakit DBD dengan Repit Test DBD. Jadi jika DBD segera ke rumah sakit.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved