Reborn, Sobat Padi Kalbar Punya Impian Padi Manggung di Kalbar
Para Sobat Padi saling bertukar cerita dan bercerita latar belakang mencintai grup band asal Surabaya ini.
Penulis: Jimmi Abraham | Editor: Nasaruddin
Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Rizky Prabowo Rahino
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Puluhan penggemar padi atau dikenal Sobat Padi (SP) asal berbagai wilayah se-Kalimantan Barat gelar kopi darat (kopdar) di Red Zone Cafe Pontianak, Jalan Achmad Yani, Minggu (3/12/2017) sore.
Tak hanya dari Kota Pontianak dan Kabupaten Kubu Raya, namun juga berbagai kabupaten lain. Sebut saja Bengkayang, Melawi, Mempawah dan Sambas.
Mereka larut dalam perbincangan akrab yang dikemas dalam kopdar sederhana.
Para Sobat Padi saling bertukar cerita dan bercerita latar belakang mencintai grup band asal Surabaya ini.
(Baca: Jangan Lewatkan Momen Bulan Bersanding dengan Taurus, Catat Waktunya! )
Tampak pernak-pernik khas grup yang digawangi oleh Piyu (gitaris), Fadly (vokalis), Yoyo (Drummer), Rindra (bassis) dan Ari (gitaris) mereka kenakan.
Admin Sobat Padi (SP) Kalimantan Barat, Fitriansyah Yayan menerangkan tujuan kopdar merupakan ajang silaturahmi seluruh penggemar atau fans Padi se-Kalbar.
Sejatinya, kopdar juga digelar Sobat Padi seluruh wilayah Indonesia.
Lewat forum ini diharap bisa menyatukan semua Sobat Padi di Kalbar.
Tidak hanya saling-mengenal, namun juga dalam aksi sosial peduli sesama.
(Baca: Gathering Communities, Mainan Universal Bukan Hanya Milik Anak Kecil )
Di Kalbar, akun Instagram @sobatpadi_kalimantanbarat jadi wadah media sosial bagi para Sobat Padi.
"Ini semua membuktikan eksistensi Sobat Padi Kalbar. Kami hadir dari berbagai macam latar belakang profesi dan segala usia. Padi menyatukan kami," ungkapnya kepada Tribun Pontianak.
Kopdar merupakan momentum bergerak pada masa mendatang. Sejalan dengan Padi yang reborn atau lahir kembali pada 10 November 2017 lalu.
Padi sempat vakum dalam dunia musik selama 7 tahun. Semua personel memilih jalan masing-masing dan jarang tampil bareng.
Kevakuman membuat semua Sobat Padi merasa sedih.
Lagu-lagu Padi punya tempat tersendiri di hati Sobat Padi.
Tidak hanya lirik lagu romantis dan mengena di sanubari.
Aransemen musik yang easy listening dipadupadankan dengan karakter suara khas sang vokalis buat rindu penggemar kian menggebu.
"Sama seperti perasaan Sobat Padi lainnya, saya sempat sedih ketika Padi vakum. Saya pribadi nge-fans Padi sejak kuliah. Sejak album pertamanya Lain Dunia (1999)," terang Pegawai Negeri Sipil Dinas Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kabupaten Mempawah ini.
Saking nge-fans dengan Padi, ia bahkan kerap dipanggil dengan nama Yayan Padi.
Reborn Padi tentu disambut baik seluruh Sobat Padi.
Ia akui pernah alami kesan mendalam saat diundang saksikan konser Reborn Padi di salah satu stasiun televisi swasta.
"Saat diundang di Jakarta, saya senang bisa lihat Padi lahir kembali. Semua Sobat Padi hadir dari seluruh Indonesia. Kami bersorak bersama. Personel Padi sangat low profile. Kedekatan emosional terbangun dengan para fans. Tidak ada batasan," kesannya.
Yayan berharap Padi bisa menelurkan album baru pasca reborn.
Album-album Padi sangat dinanti seluruh Sobat Padi. Selain itu, Sobat Padi Kalbar punya impian agar Padi bisa manggung kembali di Kalbar.
"Senang banget Padi bisa kembali lagi. Semoga tetap eksis ke depan. Sobat Padi Kalbar ingin Padi datang konser ke Kalbar untuk menghibur fans. Itu mimpi besar kami. Sudah lama tidak ke sini lagi sejak konser tahun 2003 atau 2004 lalu," tukasnya.
Sobat Padi asal Mempawah, Hari Prianto mengaku sudah kesengsem dengan Padi sejak menempuh kuliah di Kota Malang, Provinsi Jawa Timur.
Lirik lagu-lagu Padi diakui sangat mengena di hati. Suara sang vokalis dianggap punya nilai kredit.
Musikalitas musik tinggi berbalut karakter suara yang soulful.
"Ketika dengar lagu, saya tahu dan hafal suara Fadly (Red_Vokalis Padi). Pas album pertama dengan single Sobat, itu bikin saya kesengsem. Kalau dengar lagu Padi, saya tidak bosan. Setiap album baru, semua lagu pasti bagus," terangnya.
Kisah unik yang menjadi bagian sejarah hidupnya adalah menikahi sang istri karena sama-sama mengidolakan Padi.
"Saya nonton konser Padi di Malang saat masih kuliah waktu itu. Ketemu istri saya saat konser, sama-sama fans Padi. Awal perkenalan karena Padi, sampai menikah sekarang ini. Semoga Padi bisa menggelar konser di Kalbar dalam waktu dekat. Amin," tandasnya.