Tetes Air Mata Iringi Keluarnya Telur Penyu di Paloh
Penyu ini kan sensitif terhadap cahaya, jangan sampai disinari dari depan bisa kena matanya, bisa membuat mata penyu rentan rusak
Penulis: Destriadi Yunas Jumasani | Editor: Jamadin
Keberuntungan kami tidak hanya disitu, kami mendapatkan kesempatan yang sangat langka karena bisa melihat satu penyu hijau albino. Tubuh
putihnya mencolok diantara ratusan tukik-tukik lain yang berwarna gelap.
“Langka ini, sangat jarang bisa ada albino seperti ini, tapi memang kemungkinan besar albino seperti ini akan dijauhi dari kelompoknya,” ungkap Pak Tam.
Selain dari kami rombongan jurnalis, ada juga rombongan empat siswa dari SMP Pelita Cemerlang Pontianak yang juga ingin melihat hewan
purba tersebut bertelur. Satu diantaranya yaitu Avena Aurelia siswi kelas delapan. Ia dan ketiga temannya dengan antusias menyaksikan
secara langsung hewan purba yang diperkirakan ada sejak jaman dinosaurus tersebut.
“Baru ini melihat, luar biasa rasanya melihat penyu secara dekat, hewan besar dan menggemaskan,” jelas Avena saat menyaksikan penyu
turun ke laut.
Gadis 13 tahun ini berharap masyarakat beserta stakeholder terkait dapat menjaga keberlangsungan hidup penyu, agar tidak punah supaya
dapat dilihat generasi yang akan datang. "Ini hewan langka, sangat rugi jika punah karena ulah manusia," ucapnya.