Ayah Cabuli Anak Kandung
Pilu, Inilah Ungkapan Menyedihkan Korban Pencabulan Laporkan Sang Ayah ke Polisi
"Usai melakukan diberikan uang jajan, diberi uang Rp. 5-10 ribu. Biasa dilakukan subuh, dan tidur siang pulang sekolah," katanya.
Penulis: Chris Hamonangan Pery Pardede | Editor: Dhita Mutiasari
Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Ridho Panji Pradana
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Korban pencabulan selama 8 tahun oleh orang tua kandung sendiri, G (16) saat ditemui tampak murung dan lesu.
Ditemui disave house Yayasan Nandiya Nusantara Kalbar, kawasan Jalan dr Wahidin akhirnya ia pun membeberkan alasan melaporkan orang tua yang disebutnya bapak tersebut.
Menggunakan pakai kembang terusan bewarna biru motif bunga, dengan kulit sawo matang dan rambut sedada, mata G (16) agak cekung dan ada kantong mata.
(Baca: Pria Yang Tega Cabuli Anak Kandung Hingga Hamil Saat Diinterogasi Polisi )
(Baca: Bejat! Ayah Kandung Cabuli Anak Sendiri Selama 8 Tahun Berulang-ulang, Alasannya Bikin Geram )
Ia pun lebih tampak sering melamun, dengan mata pandangan kosong.
"Takut adik saya, S (9) bernasib sama, karena pernah dekat-dekat dengan bapak," ujarnya singkat saat membeberkan alasan ia melaporkan orang tua kandungnya, Sabtu (04/11/2017).
Ia pun menceritakan, saat pertama kali digerayangi orang tuanya, Hermanto (42).
(Baca: Miris, Pria Ini Tega Cabuli Anak Kandung Hingga Penyandang Disabilitas, Ini Beberan Polisi )
Saat itu, atau sekitar 8 tahun yang lalu, ia disuruh tidur dikamar bapaknya, namun saat tidur lelap, ia ditindih dan digerayangi.
"Mama dan bapak saat itu pisah kamar," katanya.
Saat disetubuhi, ia pun diperintahkan bapaknya tersebut untuk jangan bergerak dan diam.
"Dari samping langsung ditindih, dengan posisi bapak tidak menggunakan baju, dipelok langsung masuk dan merasakan sakit berhari-hari," tuturnya.
Semenjak hari itu, mulai rutin setiap bulan ia pun harus melayani kemauan bejat bapaknya tersebut.
Bahkan, hari kamis pekan lalu, G (16) pun mengaku dipaksa bapaknya untuk melakukan persetubuhan.
"Usai melakukan diberikan uang jajan, diberi uang Rp. 5-10 ribu. Biasa dilakukan subuh, dan tidur siang pulang sekolah," katanya.
Hal mengerikan yang menimpa dirinya tersebut, enggan dibeberkan dengan ibunya, sampai dengan adik-adiknya minggat dari rumah beserta ibunya.
Walaupun bapaknya tersebut berkelakuan bejat, ia tetap mengaku sayang dengan orang tua kandungnya itu.
Untuk biaya sekolah, ternyata pun tak murni dari orang tua kandungnya tersebut, namun juga dari nenek (orang tua ibunya_red).
"Yang menyekolahkan itu kakek, adiknya nenek atau orang tua dari ibunya," ujarnya.
Sampai dengan ditemui, G (16) pun mengaku masih mengkhawatirkan bapaknya, bahkan ia pun sampai dengan menangis menitikkan air mata.
Saat ditanya apakah tidak mengapa bapaknya dikantor polisi, Ia pun hanya mengangguk.
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/pontianak/foto/bank/originals/cabul_20171104_172737.jpg)