Bukan Sayuran, Pasar di Negara Ini Malah Sediakan Wanita untuk Dipersunting, Bebas Sentuh dan Tawar!
Para orang tua, akan membawa anak laki-lakinya untuk memilih istri di sana. Wanita yang tersedia di pasar ini telah siap menikah.
Penulis: Salma Fenty Irlanda | Editor: Salma Fenty Irlanda
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID --Memiliki pasangan yang baik menjadi dambaan setiap orang.
Banyak cara yang dilakukan untuk menemukan jodoh yang sesuai dengan kriteria.
Bisa melalui media sosial atau mungkin mak comblang.
Baca: Sopir Tronton Nilai Wali Kota Pontianak Tak Berikan Solusi, Jadi Siapa yang Gagal Paham?
Namun, ada tradisi yang cukup unik di Bulgaria.
Negara ini menyediakan pasar yang lain dari pada yang lain.
Bagaimana tidak, bukan manjual sayuran atau kebutuhan pokok sehari-hari, pasar ini justru menyediakan para wanita lajang untuk dipersunting.
Pasar tersebut kerap disebut pasar pengantin wanita.
Tentu saja, disediakan bagi pria yang tengah mencari jodoh.
Dikutip dari Sripoku.com, Sabtu (4/11/2017), tempat ini tepatnya berada di Kota tua Zagora.
Para orang tua, akan membawa anak laki-lakinya untuk memilih istri di sana.
Wanita yang tersedia di pasar ini ditawarkan bagi pria yang telah siap menikah.
Uniknya lagi, sang pria dapat dengan bebas melihat, menyentuh, dan melakukan tawar menawar mahar.
Mahar yang dibawa oleh mempelai pria biasanya berkisar Rp 15 juta.
Baca: 5 Fakta Bule Amerika Tewas di Kamar Hotel Pontianak! Ada Kesaksian Mengejutkan Wanita Cantik
Tentunya, mahar akan lebih mahal jika calon pengantin wanita lebih cantik.
Saat sang pria telah cocok dengan wanita pilihannya, ia akan mengajak wanita tersebut mengobrol.
Setelah mendapat persetujuan dari keluarga pria dan mahar yang ditawarkan diterima, maka sang wanita langsung dibawa pulang.
Wanita yang turut dalam acara ini biasanya berasal dari keluarka ekonomi menengah ke bawah.
Mereka melakukannya untuk membantu ekonomi keluarga, atau pun biaya kakak atau adik laki-lakinya menikah.
Hampir 18 ribu, orang berpartisipasi pada pasar pengantin ini setiap tahunnya.
Meskipun tampak aneh, tapi hal ini sudah menjadi tradisi orang gipsi.
Menurut kepercayaan wanita dan pria gipsi diisolasi secara ketat sejak kecil.
Baca: Bule Amerika Meninggal Mendadak di Kamar Hotel Pontianak, Wanita Cantik Jadi Saksi
Tak hanya itu, mereka bahkan dilarang masuk sekolah sejak umur 15 tahun ke atas.
Pasar ini telah mendapat kritikan sejak lama, tapi bagi orang gipsi ini adalah tradisi penting.
Ketika acara berakhir, biasanya pasangan yang berhasil menemukan jodohnya akan menari bersama untuk merayakannya. (TRIBUNNEWS.COM/Salma Fenty Irlanda)