Rp1,5 Triliun untuk 300 Ribu Pelaku Usaha Mikro, Jeno: Tukang Gorengan Bisa Akses Pembiayaan
Target pertumbuhan 7 persen yang ditetapkan Jokowi-JK memang akan sulit tercapai dan RAPBN 2018 sudah disetujui di paripurna.
Penulis: Tri Pandito Wibowo | Editor: Jamadin
Laporan Wartawati Tribun Pontianak, Maskartini
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Melengkapi Kredit Usaha Rakyat (KUR) dengan pinjaman Rp25 juta tanpa agunan, saat ini pemerintah melalui Kementerian Keuangan meluncurkan Kredit Ultra Mikro (KUMI).
Berbeda dengan KUR dimana bunga 9 persen pertahun, Kredit UMI dengan maksimal pinjaman Rp10 juta hanya mengenakan bunga 2 persen pertahun.
Anggota DPR RI Komisi XI, Michael Jeno mengatakan digagasnya program Kredit UMI merupakan upaya meningkatkan pertumbuhan perekonomian dengan mengedepankan pemerataan bagi pelaku usaha mikro.
Pada 2017 Jeno mengatakan pemerintah sudah mengalokasikan Rp1,5 triliun untuk menggerakkan usaha gerobakan hingga lapak.
“Melengkapi KUR yang diperuntukkan bagi pelaku Usaha, Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). Terbaru, kita tau sudah ada program KUR yang bunganya 9 persen di subsidi anggaran negara. Setelah KUR pemerintah meluncurkan program KUMI yang diperuntukkan untuk pedagang kecil dan sektor usaha kecil dengan plafon di bawah Rp10 juta. DPR baru saja menyetujui RAPBN untuk KUMI," ujar Jeno, Rabu (1/10/2017)
Jika perekonomian membaik bukan tidak mungkin kata Jeno alokasinya akan ditambah menjadi Rp2,5 triliun pada 2018 mendatang.
(Baca: Operasi Zebra Kapus, Polisi Imbau Warga Tertib Berlalulintas )
“Target pertumbuhan 7 persen yang ditetapkan Jokowi-JK memang akan sulit tercapai dan RAPBN 2018 sudah disetujui di paripurna. Selain mengejar sektor yang besar kita tentu ingin mengembangkan wira usaha. Komisi XI meluncurkan program baru KUMI sejalankan ole Pusat Investasi Pemerintah,” ujarnya.
Komisi X1 kata dia juga ingin mendorong agar perekonomian di kelas bawah benar-benar bergerak. Untuk menjawabnya akses kata Jeno harus dibuka selebar-lebarnya. "Dengan Rp1,5 triliun artinya akan ada 300.000 pelaku usaha mikro yang akan mendapatkan bantuan pembiayaan usaha. Kita ingin menggerakkan ekonomi perkotaan agar mendapatkan akses pendanaan hingga pedagang pinggiran,” ujarnya.
KUMI kata Jeno benar-benar merupakan program yang ditujukan untuk mendorong usaha mikro. Pelaku usaha seperti pedagang gorengan hingga pedagang sayur kata Jeno perlu dibantu agar naik kelas. Pelaku usaha mikro tersebut kata Jeno mungkin saja membutuhkan modal kerja untuk mengembangkan usahanya hingga Rp10 juta.