Pameran Ekonomi Kreatif 2017
Pontianak Harus Pertahankan Budaya 'Ngopi'
Budaya 'Ngopi' adalah salah satu langkah awal untuk mengangkat kopi-kopi lokal yang selama ini belum banyak dikenal oleh masyarakat.
Penulis: Faiz Iqbal Maulid | Editor: Dhita Mutiasari
Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Adelbertus Cahyono
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Barista Kopi Iwan Setiawan mendorong masyarakat di Kota Pontianak tetap memelihara budaya 'Ngopi' agar petani-petani kopi dan para pelaku usaha kedai kopi dapat terus melanjutkan kegiatan usahanya.
Selain itu, menurut Iwan, budaya 'Ngopi' adalah salah satu langkah awal untuk mengangkat kopi-kopi lokal yang selama ini belum banyak dikenal oleh masyarakat.
"Tapi tentu yang paling penting supaya kopi-kopi lokal Kalimantan Barat dapat diakui di tingkat nasional maka harus memiliki kualitas terlebih dahulu," jelas Iwan saat ditemui di sela-sela acara Cuping Kopi di Pameran Ekonomi Kreatif 2017 di kawasan Ayani Mega Mall, Pontianak, Jumat (27/10/2017).

(Baca: Juri Saat Icip-icip Makanan Inovasi Sotong Dan Sotong Pangkong di Festival Kuliner dan Barista )
Menurut Iwan, kualitas kopi sangat dipengaruhi oleh ketinggian serta tingkat kelandaian tanah di suatu daerah, selain itu tingkat keterampilan para petani kopi pun tentu sangat menentukan.
(Baca: Hati-hati Ada Penampakan Zombie di Pameran Ekonomi Kreatif 2017 )
"Maka dari itu pemerintah juga paling tidak harus menyediakan lahan khusus untuk pertanian kopi supaya dapat menghasilkan biji-biji kopi berkualitas sehingga kopi-kopi lokal Kalimantan Barat dapat diakui di tingkat nasional," tutupnya.