Asah Potensi Jadi Prestasi, Gabsis Sambas Harap Pembinaan Berkelanjutan
Untuk dikatakannya apa yang menjadi harapan dari mereka agar potensi Gabsis muda ini dapat terus dilakukan pembinaan berkelanjutan.
Penulis: Dhita Mutiasari | Editor: Dhita Mutiasari
Sementara untuk dukungan lainnya, bahkan ia mengatakan banyak tim lainnya yang sangat mendapatkan dukungan pihak luar hingga penonton.
"Justru luar biasa seperti klub dari Semarang bahkan sejak pembinaan mereka disponsori penonton,"tambahnya.
Seperti halnya didaerah lain bagaimana pula dukungan juga bahkan mengalir dari orang tua pemain.
"Karena orang tua sangat termotivasi untuk anak-anak mereka, karena biasanya ada yang bahkan digaji sampai seratus juta,namun di daerah kita sehebat-hebatnya pemain bahkan ada hanya ke Malaysia,"ujarnya.
Yang jelas sukses pemain dikatakannya tentu harus didukung dari 3 hal diantaranya dukungan pemerintah daerah, kemudian asosiasi sepakbola dan orang tua.
"Antara tiga hal ini harus melengkapi,"ujarnya.
Selama ini ia mengatakan bupati Sambas cukup mengapresiasi Gabsis hanya dari pencapaian yang ada.
Namun yang ingin diharapkan mereka adalah pembinaan berkelanjutan bagi pemain yang memang hadir dari berbagai sejumlah daerah di Kabupaten Sambas setelah melalui proses seleksi yang ketat ini.
Hingga tim yang diperkuat oleh Risky Mey, M Rajis, Dandy, M Fajar, Taufik Hidayat, Iqbal, Galang, Alfin, Yossaryo, M Halim, Anjaswara, Fandi, Hadnan, Iswanto, Erpandi, Riski P, M Aldi dan Satrio ini mendapat pembinaan berkelanjutan.
Ia kendati tim Gabsis diutus PSSI tentu dalam laga ini didukung oleh PSSI.
Namun ia mengatakan dalam perjalanan selama ini dalam pembinaan dan kompetisi lainnya, para pemain lebih lebih banyak dari biaya orang tua.
Dilanjutkannya, untuk dapat berjaya dalam prestasi, disamping dukungan, pembinaan, kemudian tak kalah penting adalah jam terbang bagi pemain.
"Dalam arti jika kita punya pemain hebat, tetapi kalau kita tidak keluar maka kita tidak akan dilirik, kemudian kita harus kerap mengikuti kompetisi,"ujarnya.
Sigit menambahkan sebetulnya banyak potensi bibit sepakbola di Kalbar khususnya Kabupaten Sambas yang sudah kerap mengharumkan nama Kalbar.
Ditambah pencapaian Gabsis di Piala Soeratin ini patut diapresiasi.
"Kita sebenarnya sudah memecahkan rekor, karena saat piala Menpora tahun lalu, satu pemain kita dipanggil Timnas yakni Muhammad Iqbal di Subang,"ujarnya.
Bahkan dari 700 orang, sempat disaring menjadi 40 orang dan masuk TC sepekan di Subang Jawa Barat. Hanya saja ia gugur saat 27 besar.
"Namun waktu itu lewat jalur Menpora bukan melalui PSSI,"ujarnya.