Berita Video

Isak Tangis Iringi Proses Pemakaman Kiper Persela Choirul Huda

Choirul Huda harus mengakhiri laga lebih cepat pada saat laga Persela vs Semen Padang memasuki menit ke-45 pada lanjutan pekan ke-29 Liga 1.

Editor: Jamadin

Dia menjelaskan lagi, sempat ada respons dari Choirul Huda yang ditunjukkan dengan kulit yang memerah, tetapi kondisnya tetap semakin menurun.

"Pompa jantung dan otak itu dilakukan selama 1 jam tidak ada respon. Tidak ada reflek tanda-tanda kehidupan normal. Kemudian kita menyatakan meninggal pada pukul 16.45. Kita sudah mati-matian untuk mengembalikan fungsi vital tubuh Choirul Huda," ucap Yudistiro

Di mata Samsul Arif Munip, striker Persela Lamongan, Choirul Huda, merupakan sosok pemimpin di lapangan.

Menjelang laga melawan Semen Padang, Huda bahkan masih memberikan motivasi kepada pemain, meski saat ini status kapten disandang oleh Jose Manuel Barbosa.

Hal inilah yang membuat Samsul terngiang akan perkataan Huda, dan dirinya tak menyangka bahwa itu menjadi pesan terakhir dia.

"Sebelum main tadi dia juga seperti biasa memberikan motivasi pada pemain. Yang saya ingat kata-kata terakhirnya, dia bilang kita ini satu tim, harus kerjasama, jangan saling menyalahkan dan yakin menang. Itu kata-kata terakhirnya," kata Samsul Arif Munip.

Tak hanya itu, telah membela Persela selama tiga tahun, membuat Samsul Arif Munip paham betul karakter kepemimpinan rekan itu.

"Dia pemimpin di lapangan. Dia benar-benar true kapten dan contoh di tim," ujarnya.

Sedang soal kejadian di lapangan tersebut, Samsul menilai hal ini murni insiden tak terbayangkan. 

"Kondisi cuaca memang panas di awal laga, dan pemain main seperti biasa. Soal kejadian ini benar-benar insiden yang tidak kita harapkan," tandas dia.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved