Berita Video
Inilah Keluhan Warga Pertigaan Jalan Ya M Sabran dan Panglima Aim Hingga Kirim Surat ke Sutarmidji
Bahkan untuk menangani masalah ini warga mengirim surat pada Wali Kota Pontianak, Sutarmidji untuk menangani masalah ini.
Penulis: Syahroni | Editor: Dhita Mutiasari
Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Syahroni
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID PONTIANAK - Buruknya drainase yang ada di simpang tiga Jalan Panglima Aim dengan Jalan Ya M Sabran menyebabkan rumah warga tergenang.
Warga yang rumahnya tegenang adalah Usmiyati (62) mengatakan kondisi dirumuhnya sangat parah, dimana ketika kondisi hujan banjir bisa sampai 30 cm.
"Rumah ini selalu banjir, kalau hujan sampai 30 cm dan sampai masuk di kamar dan tempat tidur. Ini paritnya sumbat dan ada bangunan ruko Ayam Dadakan juga," ucap Usmiyati saat diwawancarai dan menunjukan kondisi rumahnya yang selalu tergenang air, Jumat (6/10/2017).
(Baca: Warga Sekitar Pertigaan Jalan Panglima Aim dan Jalan Ya M Sabran Keluhkan Genangan )
Ia mengatakan kondisi rumahnya tergenang ini sudah seminggu terakhir dan airnya tidak pernah surut karena saluran tidak ada.
Kondisi ini diperparah dengan limbah dari salah satu rumah makan yang membuang sisa limbahnya di di saluran yang tersumbat tersebut.
Ia menjelaskan akibatnya bau yang ditimbulkan juga tidak sedap bahkan lemak-lemak dari limbah tersebut juga masuk di rumahnya.
Usmiyati mengatakan orangtuanya yang berusia 86 tahun terpaksa diungsikan dari rumah karena rumah tersebut terendam air menyebabkan lantai rumah jadi licin.
(Baca: Korban Laka Anggota Polsek Sungai Raya Dirujuk ke RSU Antonius )
Ia menceritakan dulu genangan hanya terjadi saat hujan lebat saja, belakangan ini rumahnya tergenang setiap hari.
"Dulu kalau hari hujan saja tergenangnya, ini diperparah juga dengan bangunan ruko Ayam Dadakan yang tidak membuat saluran dibelakangnya sehingga air tidak berjalan sama sekali yang dirumah ini," ucapnya sambil menunjukan kondisi air yang tergenang di seluruh rumahnya.
Usmiyati meminta pemerintah memperhatikan saluran dan pihak rumah makan tersebut untuk memperhatikan limbahnya sehingga tidak menyebabkan bau yang tidak sedap.
Bahkan untuk menangani masalah ini warga mengirim surat pada Wali Kota Pontianak, Sutarmidji untuk menangani masalah ini.
Dewi Puspawati, yang mengantarkan surat pada wali kota mengatakan kalau sebelum kondisi genangan ini sangat parah setelah adanya bangunan ruko rumah makan tersebut yang dibuat jauh lebih tinggi darin rumah warga yang berada disamping rumah sehingga air terkepung.
Selain itu saluran juga tidak ada.
"Janjinya bikin selokan yang bagus. namun nyatanya, setelah berjalan beberapa bulan itu dia bikin bangunan tinggi sekali dari rumah kami. jadi limbahnya mengalir ke parit, lalu dari parit masuk ke halaman dan rumah kami. Limbahnya ia sebutkan penuh dangan lemak air bekas cucian," ucapnya.
Selain itu, saluran juga diperparah dengan tumpukan pasir dari toko bangunan.
"Saluran sumbat, otomotis limbah dari rumah makan tersebut juga mampet dan selokan dari arah sekolah yang ada di belakang rumah makan itu tidak ada jalan air keluar," katanya.
Surat yang dimasukan pada wali kota ia jelaskan untuk meminta solusi, karena sudah seminggu ini tergenang air.