Hari Kretek Nasional - Pabrik Rokok ini Dulu Punya Teater, Didatangi Bung Karno dan Charlie Chaplin

Pendiri Sampoerna merupakan imigran asal Cina. Dia membuat rokok pertama kali pada 1913 di Surabaya, Jawa Timur.

Penulis: Pravitri Retno Widyastuti | Editor: Pravitri Retno Widyastuti
net
House of Sampoerna di Surabaya, Jawa Timur. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID -- Tanggal 3 Oktober merupakan Hari Kretek Nasional.

Hari Kretek dipilih pada tanggal 3 Oktober, bertepatan dengan waktu pendirian Museum Kretek di Kudus, 3 Oktober 1986.

Kretek adalah rokok terbuat dari campuran tembakau dan cengkeh.

Dikutip dari situs sampoerna.com, kata "kretek" berasal dari bunyi gemeretak cengkeh ketika rokok dibakar.

Tembakau telah hadir di Indonesia sejak 1600-an ketika tembakau dibawa ke pulau Jawa oleh pedagang dari Portugis.

Awalnya, rokok di Indonesia hanya dibuat di rumah dan dibungkus kulit jagung.

Menjelang akhir abad ke-19, perokok mulai menambahkan cengkeh ke dalam ramuan tembakau rokok mereka.

Dengan meningkatnya popularitas kretek, berbagai industri rumahan turut menjamur memproduksi rokok kretek hingga berkembang menjadi pabrik-pabrik rokok di Tanah Air.

Di antara pabrik rokok ternama di Indonesia, nama PT HM Sampoerna sudah dikenal luas masyarakat.

Pabrik ini terkenal memproduksi rokok merk Dji Sam Soe, Sampoerna dan berbagai merk lainnya.

Nama perusahaan rokok Sampoerna diambil dari nama keluarga.

Dilansir dari sampoerna.com, pendiri Sampoerna adalah seorang imigran asal Tiongkok bernama Liem Seeng Tse.

Liem Seeng Tse memulai usaha rokoknya di Surabaya, Jawa Timur.

Pada 1930, Liem Seeng Tse resmi mendirikan perusahaan Sampoerna.

Baca: Tragis! Truk vs Truk, Sopir dan Kernet Tewas Terjepit di Trans Kalimantan

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved