Waspada! Demam Berdarah Renggut Nyawa 2 Anak di Kapuas Hulu, Ini Langkah Dinas Kesehatan

dua orang meninggal dunia karena DBD di Kapuas Hulu. Sampai saat ini sudah 111 kasus DBD

Wikipedia
Ilustrasi nyamuk 

Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Ridhoino Kristo Sebastianus Melano

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, KAPUASHULU - Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan Kapuas Hulu, Ade Hermanto mengatakan sudah dua orang meninggal akibat Demam Berdarah Dengue (DBD) yang terjadi di wilayah Kapuas Hulu Kalimantan Barat.

(Baca: Sikapi Kondisi SMP Satap, Kadisdikbud Bengkayang akan Bangun Sekolah Baru di Pulau Lemukutan )

Bahkan pemerintah sudah menetapkan Kejadian Luar Biasa (KLB).

"Sampai saat ini sudah 111 kasus DBD, dua diantaranya meninggal dunia," katanya, Jumat (22/9/2017).

(Baca: Jurnalis Nonton Bareng Film G 30 S/PKI di Kodim 1205/Stg )

Dikatakan Ade, dua orang korban DBD itu atas nama Radit (4) dari Kecamatan Empanang, meninggal pada 25 Juli 2017 dan Yohan Bek (6) dari Desa Datah Dian, Kecamatan Putussibau Utara.

Mereka meninggal pada 16 September 2017 di Rumah Sakit Umum Daerah Putussibau.

(Baca: Sutarmidji Hadiri Sarasehan Pembangunan Perumahan, Begini Suasananya )

Untuk mengatasi persoalan tersebut, Dinas Kesehatan dan sejumlah pihak terkait melakukan sosialisasi dan pencegahan di sejumlah titik di wilayah Kapuas Hulu.

Tim Dinas Kesehatan melakukan fogging dan sosialisasi kemasyarakat, agar sama-sama menjaga kesehatan dengan cara 3M, yaitu menguras, mengubur dan menutup sampah dan tempat yang dapat nyamuk berkembang biak terutama DBD.

(Baca: Desa Pangkalan Buton Jadi Percontohan Tertib Berlalulintas )

"Tidak hanya itu, Dinas Kesehatan sudah mengimbau kepada seluruh Puskesmas dan kepala desa di wilayah Kapuas Hulu, untuk memberantas sarang nyamuk," ungkapnya.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved