Sambas Rawan Peredaran Narkoba, Ketua DPRD: Harus Ada Badan Khusus Yang Menangangi

Dalam hal ini pemerintah, aparat berwenang dan masyarakat harus melakukan pengawasan yang ketat,

Penulis: Tito Ramadhani | Editor: Jamadin
TRIBUNPONTIANAK/FILE
Anggota DPRD Kabupaten Sambas, Lerry Kurniawan Figo 

Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Tito Ramadhani

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SAMBAS - Ketua Komisi A DPRD Sambas, Lerry Kurniawan Figo menilai Kabupaten Sambas merupakan daerah yang cukup rawan dengan peredaran narkotika. Menurutnya, Sambas berbatasan langsung dengan negeri jiran, Malaysia.

Karena dalam beberapa tahun terakhir memang terungkap adanya upaya penyelundupan narkoba jenis sabu-sabu melalui wilayah perbatasan RI - Malaysia, namun berhasil digagalkan aparat berwenang.

"Kabupaten Sambas merupakan daerah yang cukup rawan peredaran narkoba. Ini disebabkan karena kita mempunyai pintu masuk antar negara, yakni PLBN Aruk dan berbatasan langsung juga dengan Kabupaten Bengkayang, yang mana di Jagoi Babang juga mempunyai jalur khusus untuk ke Malaysia. Bahkan beberapa waktu lalu sudah ada ditemukan dan ditangkap para pelaku pengedar narkoba beserta barang buktinya dengan jumlah yang cukup besar," ungkapnya saat dikonfirmasi, Senin (18/9/2017).

Lanjutnya, sehingga dengan kondisi seperti ini, seluruh elemen masyarakat harus menyikapinya secara bersama.

"Jangan sampai narkoba ini beredar dan mudah didapatkan di masyarakat. Perlu sinergisitas yang kuat dari semua pihak untuk memproteksi barang haram tersebut, agar tidak dikonsumsi atau disalahgunakan oleh masyarakat, khususnya anak-anak muda," jelasnya.

(Baca: Buka Pendaftaran Panwascam, Mustaan: Harus Miliki Kemampuan Terkait Pengawasan Pemilu )

Pengawasan menurutnya harus melibatkan semua pihak, dari mulai lapisan terbawah hingga ke atas. Agar, peredaran narkoba ini dapat dicegah sejak dini.

"Dalam hal ini pemerintah, aparat berwenang dan masyarakat harus melakukan pengawasan yang ketat, baik sejak dari lingkungan keluarga, RT/ RW maupun Pemerintahan Desa hingga ke pemerintah kabupaten," tegasnya.

Selain itu, Politisi Partai Nasdem ini mendesak agar Pemkab Sambas sudah sejak dini harus gencar menggiatkan sosialisasi atau pun penyuluhan tentang ancaman bahaya narkoba, baik di lingkungan permukiman hingga ke sekolah-sekolah.

"Begitu pula pemerintah, harus melakukan sosialisasi dan penyuluhan, baik dari sekolah hingga ke instansi atau dinas, akan bahayanya narkoba bagi kehidupan berkeluarga, bermasyarakat dan bernegara," terangnya.

Ia juga mengharapkan, aparat berwenang dapat bertindak tegas terhadap para pelaku pengedar narkotika di Sambas.

"Aparat juga harus bertindak tegas, baik dari segi tindakan dan hukumannya. Pihak kepolisian maupun lembaga lainnya tidak boleh memberi ruang sedikit pun kepada pelaku penyalahgunaan dan pengedar narkoba," ujarnya.

(Baca: Atlet NPC Asal Kalbar Raih Dua Medli di Malaysia, Ini Orangnya )

Pihaknya menyambut baik akan adanya wacana pembentukan Badan Narkotika Nasional (BNN) Kabupaten Sambas.

"Kami juga menyambut baik adanya wacana untuk membentuk BNN di Sambas. Karena peredaran narkoba itu memang sulit dilacak dan sulit teridentifikasi. Sehingga harus ada badan khusus yang menangani dengan penanganan yang khusus pula," sambungnya.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved