Merinding! Puluhan Siswa SMAN 2 Tebas Kesurupan Massal

Siswa kelas XII ini mengatakan, kesurupan massal ini diawali dengan adanya seorang siswi yang pingsan pada saat upacara.

Penulis: Tito Ramadhani | Editor: Dhita Mutiasari
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/TITO RAMADHANI
Suasana siswi SMAN 2 Tebas mengalami kesurupan Senin (18/9/2017) pagi. Hingga Selasa (19/9/2017) pagi, siswi di sekolah ini masih ada yang mengalami kesurupan massal. 

Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Tito Ramadhani

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SAMBAS - Puluhan siswa SMAN 2 Tebas mengalami kesurupan pada saat berada di lingkungan sekolah dalam dua hari terakhir.

Pada Selasa (19/9/2017) pagi, belasan orang siswa mengalami kesurupan saat proses belajar mengajar (PBM) di sekolah yang terletak di Jalan Sungai Kelambu, Kecamatan Tebas tersebut.

Sehari sebelumnya, Senin (18/9/2017) pagi, bahkan sebanyak 42 siswa mengalami kesurupan massal.

Satu diantara siswa SMAN 2 Tebas, Farid Hudya saat dikonfirmasi Tribunpontianak.co.id mengungkapkan, awal terjadinya kesurupan massal tersebut tepat pada pelaksanaan upacara bendera Senin (18/9/2017) di SMAN 2 Tebas.

(Baca: Pembangunan Puskesmas Terhenti, Dewan Landak Minta Dinkes Segera Tindaklanjuti )

"Kejadian itu pas kami upacara Senin pagi. Baru upacara, bel tanda jam 07.00 WIB baru berbunyi, jadi upacara belum selesai, tidak lama langsung kejadian," ungkapnya, Selasa (19/9/2017).

Siswa kelas XII ini mengatakan, kesurupan massal ini diawali dengan adanya seorang siswi yang pingsan pada saat upacara.

"Awalnya saat upacara ada kawan sekelas pingsan dibarisan upacara," ujarnya.

Siswi yang pingsan tersebut kemudian dievakuasi dengan tandu oleh petugas PMR untuk dibawa ke ruang UKS.

Namun belum sampai di ruang UKS, siswi yang pingsan tersebut tiba-tiba berteriak histeris.

Tak lama kemudian siswa lainnya pun ikut pingsan, dan hanya beberapa saat kemudian tiba-tiba menangis dan berteriak-teriak.

"Itu awalnya kena satu orang, lanjut satu persatu siswi lainnya. Yang pingsan ini nangis, teriak-teriak sampai ramai yang kena. Hingga setelah upacara bubar, siswi yang kerasukan ini semakin ramai, bahkan mencapai 42 siswa," ungkapnya.

Lantaran adanya kepanikan atas kejadian tersebut, aktifitas belajar mengajar siswa diistirahatkan.

Siswa-siswi lainnya diminta guru kembali pulang ke rumah untuk melaksanakan aktifitas belajar di rumah masing-masing.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved