Citizen Reporter
Pawai Mobil Hias Meriahkan HUT ke 20 Paguyuban Jawa di Ketapang
"Mudah-mudahan tahun depannya, kita semakin berkembang dalam rangka kita menjaga silaturahmi antar etnis yang ada di Ketapang
Penulis: Subandi | Editor: Jamadin
Citizen Reporter
Peliputan Humas dan Protokol Setda Ketapang, Andy Candra
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, KETAPANG– Ulang tahun ke 20 Paguyuban Jawa di Ketapang ditandai dengan pawai budaya mobil hias keliling Kota Ketapang.
Puluhan Paguyuban ambil bagian dalam pawai yang dilepas secara resmi Bupati Ketapang, Martin Rantan di halaman GOR Tentemak, Jalan Gatot Subroto, Minggu (17/9/2017).
Ketua Paguyuban Jawa Kabupaten Ketapang, Drs Suwigno melaporkan pawai budaya dilakukan untuk memperingati HUT ke 20 Paguyuban Jawa, menjalin silaturahmi serta menggalakkan kepariwisataan di Kabupaten Ketapang. Ia melaporkan, selain pawai budaya panitia akan adakan.
Bakti Sosial sunatan massal, pada hari Rabu, tanggal 20 September 2017, pukul 08.00 pagi di halaman Gor Tentemak, yang didahului ceramah agama oleh KH Habib Mahmud Alwi Al-Hadad. Kemudian pada malam harinya akan dilakukan pegelaran wayang kulit.
"Mudah-mudahan tahun depannya, kita semakin berkembang dalam rangka kita menjaga silaturahmi antar etnis yang ada di Ketapang," kata Suwigno, Ketua Paguyuban Jawa Kabupaten Ketapang.
Disampaikannya, peserta pawai budaya selain puluhan mobi hias, terdapat juga sepeda motor dan sepeda onthel. Karena itu, Ketua Paguyuban Jawa Kabupaten Ketapang memohon arahan Bupati Ketapang sekaligus melepas pawai budaya. Bupati Ketapang memohon maaf baru tiba di lokasi pelepasan pawai budaya.
(Baca: 5 Gaya Kasual Natasha Wilona Yang Kece, Kamu Bisa Contek Gayanya )
Karena dari pukul 08.00 WIB sampai pukul 10.00 WIB masih megikuti kebaktian di Gereja Katedral. Selain kebaktian, di Gereja Katedral juga, ada upacara 25 tahin pengabdian seorang imam. Sosok imam yang sudah 25 tahun mengabdi sebagai imamat, juga berasal dari Suku Jawa.
Setelah itu, barulah Bupati Ketapang bisa melepas Pawai Budaya Paguyuban Jawa Kabupaten Ketapang. "Sebagaimana disampaikan Ketua Paguyuban Jawa Kabupaten Ketapang, Bapak Drs Suwigno, bahwa
pemerintah Kabupaten Ketapang mendukung upaya organisasi etnis yang ada di Ketapang," tegas Bupati Ketapang.
Mantan anggota DPRD Ketapang dan DPRD Provinsi Kalbar ini menyampaikan dalam meningkatkan harmonisasi etnis di Kabupaten Ketapang, Pemerintah Daerah juga merencanakan kampung budaya bagi masyarakat berbagai etnis. Menurut Bupati Ketapang, kita harus harmonis dalam etnis. Karena tugas pemerintah tidak hanya membangun jalan, jembatan, lapangan pesawat, pelabuhan dan lain sebagainya.
Tetapi, tugas pemerintah juga menciptakan stabilitas keamanan. Untuk menjaga keamanan, tidak hanya tugas menjadi tanggungjawab polisi dan tentara. Tetapi, menjadi tanggungjawab kita semua. "Masyarakat punya peranan penting jaga keamanan, dengan aman maka kita bisa laksanakan
pembangunan di segala bidang," kata Martin Rantan.
Karena itu, atas nama pribadi dan Pemerintah Daerah,Martin Rantan mengucapkan terima kasih kepada Paguyuban Jawa yang sudah memberikan kontribusi bagi pemerintah atau sudah memberiikan kebhinekaan yang ada di Ketapang. Dilanjutkan Martin Rantan, apabila selama ini Pemkab Ketapang masih ada kekurangan dalam pembinaan organisasi.
Maka, hal tersebut bukanlah keinginan pribadi, tetapi perlu difahami kondisi saat ini pemerintah daerah juga memiliki keterbatasan, seperti kurangnya dana untuk pembinaan organisasi dan lain sebagainya. "Saya sependapat dengan Ketua Paguyiuban Jawa, laksanakan pawai dengan tertib, jangan dalam perjalanan timbul hal-hal yang tidak diininkan, berangkat dengan selamat demi kebaikan dan datang dengan selamat untuk kebaikan," tegas Bupati Ketapang.
Dalam HUT ke 20 Paguyuban Jawa, dijadwalkan akan digelar pegelaran wayang. Bupati Ketapang menjanjikan akan hadir menyaksikan pegelaran wayang yang dimainkan Ki Dalang Joko Suharjo. Dilanjutkan Bupati Ketapang bahwa pewayangan ini, kalau kita menyaksikan film saur sepuh dan lain sebagainya, maka dalam cerita wayang ini menunjukkan bahwa jaman dahulu sudah ada pemerintahan. jika dahulu jaman maka sekarang sudah jaman kemerdekaan.
Karena itu, kita harus tetap menjaga kebhinekaan di Republik Indonesia, khususnya di Kabupaten Ketapang "Kita sepakat jaga Ketapang tetap aman. Kalau kita sepakat jaga keamanan saya yakin kedepan Ketapang akan maju, menuju masyarakat yang sejahtera," paparnya.
Usai memberikan arahan dan menyatakan melepas pawai budaya, Bupati Ketapang kemudian foto bersama dengan peserta pawai budaya. Untuk pelepasan bendera, Bupati Ketapang meminta kepada Forkopinda, dalam hal ini diwakili perwira Kodim 1203 Ketapang yang mewakili Dandim 1203 Ketapang. (*)