Amien Rais Serang Pemerintah Jokowi dengan Ucapan Tak Pantas, Simak Videonya!
"Rezim saudara Jokowi sangat too late dan too little. Sangat lambat dan sangat kecil. Mungkin hanya pencitraan," kata Amien.
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Mantan Ketua MPR Amien Rais menyerang pemerintahan Presiden Joko Widodo dengan pernyataan-pernyataan menyudutkan di depan peserta unjuk rasa.
Menurut Amien, pemerintah Jokowi terlalu lambat dan terlalu kecil dalam mengambil peran pada kasus pembantaian etnis Rohingya di Myanmar.
Di depan peserta unjuk rasa Aksi Bela Rohingya 169 di Silang Monas, Jakarta Pusat, Sabtu (16/9/2017) lalu, Amien mengingatkan Jokowi bahwa dalam UUD 1945, Indonesia berkewajiban melaksanakan ketertiban dunia.
(Baca: Sama-sama Tas Brended, Harga Tas Kahiyang Putri Jokowi 16 Kali Lebih Mahal dari Putri Donald Trump )
"Rezim saudara Jokowi sangat too late dan too little. Sangat lambat dan sangat kecil. Mungkin hanya pencitraan," kata Amien.
Ketua Majelis Kehormatan Partai Amanat Nasional (PAN) Amien Rais pada unjuk rasa itu juga mengingatkan umat Islam untuk siap-siap berjihad karena rezim ini tidak berpihak kepada umat Islam.
Amien Rais dan Rizieq Shihab saat berfoto bersama (ISTIMEWA)
"Kita berunjuk rasa sampai jam 18.00 ditembak gas air mata. Tapi para cebong sampai jam 2 pagi malah dikasih nasi bungkus," ujar Amien.
Dia menambahkan, "Ini karena rezim ini yang sangat tidak simpatik kepada agama Allah. Jadi kita harus bikin perhitungan. Tidak boleh membiarkan. Kita tak pernah takut. Bagi Allah ini hanya ethek embrel. Yang penting kita tetap berpegang teguh kepada Allah."
Pidato Amien itu pun disambut teriakan Allahuakbar.
Amien menambahkan, jika umat islam ditekan, maka akan keluar jati dirinya.
"Umat Islam itu seperti kumbang, kita ini damai, mengeluarkan madu yang manis. Menyebarkan kedamaian, wangi. Tapi kalau diusik akan keluar dari sarang untuk kejar para pengusiknya," ujar Amien.
Amien juga menyebut soal penguasaan tanah yang kini lebih banyak dikuasai oleh asing dan Aseng.
Di Jakarta saja, katanya, 76 persen tanahnya dikuasai oleh kelompok tertentu.
"Penguasanya kalau tidak asing ya Aseng. Jadi Anda orang Betawi, orang Jawa, Sunda, dll, cuma kuasai 24 persen," tuturnya.
Umat Islam, kata Amien, sangat cinta damai.
Tetapi, jika terus dinista dan diajak 'keras' juga tidak takut.
"Orang Islam cinta damai. Al islam, dinul salam. Sebarkan salam ke muka bumi. Diajak bagus lebih bagus lagi. Diajak keras, Insya Allah kita masuk surga. Tapi kalau si cebong-cebong itu tidak percaya akhirat, kalau mati tentu akan digelandang ke neraka," tegasnya.
Pernyataan Amien Rais bisa disimak pada video di bawah ini.
Tuai kecaman
Pernyataan Amien itu telah dikecam oleh Wakil Sekretaris Pengurus Daerah Keluarga Alumi Universitas Gadjah Mada (Kagama) Daerah Istimewa Yogyakarta Eko Suwanto.
Eko Suwanto, menilai pernyataan Amien tersebut tidak elok dan berlebihan.
Menurutnya, memberikan bantuan kepada mereka yang mengalami kekerasan di negara lain, sudah jadi kewajiban konstitusional negara, sesuai amanah Undang-undang Dasar 1945.
"Serangan Amin Rais pada pemerintah, khususnya Presiden Jokowi, itu tindakan ngawur dan tidak tahu diri," kata Eko dalam keterangan tertulis, Minggu (17/9/2017).
Eko mengatakan, Amien Rais sejatinya harus ikut mengawal pemerintahan, dan bukan malah menyerang.
"Amien Rais berperilaku selayaknya anak nakal dalam rumah tangga. Ikut makan sehari-hari, tapi membabi buta menyerang kepala keluarga sendiri," ujar Eko.
Sebelum memberikan kritik, Eko meminta Amien Rais berkaca lebih dahulu.
"Publik tentu masih ingat kasusnya yang membuat heboh. KPK agar menangkap Amien Rais dan segera melakukan proses hukum atas dugaan korupsinya," ucap Eko. (WartaKota/Suprapto)
Berita ini sbeelumnya telah dipublikasikan WartaKota dengan judul: Inilah Video Amien Rais Bilang Pemerintah Rabun Ayam dan Ajak Berjihad, Dikecam Alumni UGM.