Kisah Driver Gojek Pontianak - Hangatnya Persahabatan Hingga Penghasilan
Salah seorang driver Go-Jek Pontianak, Dodi Arfandi (31) atau biasa dipanggil Uwak dan sudah empat bulan di Go-Jek Pontianak menceritakan kisahnya.
Penulis: Chris Hamonangan Pery Pardede | Editor: Rizky Zulham
Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Ridho Panji Pradana
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Salah seorang driver Go-Jek Pontianak, Dodi Arfandi (31) atau biasa dipanggil Uwak dan sudah empat bulan di Go-Jek Pontianak menceritakan kisahnya.
Menurutnya, dengan bergabung di Go-Jek Ia merasakan nyaman dalam bekerja karena hasil sampingan dari pekerjaan yang tetap.
"Ada yang satu hal yang tidak bisa dilepaskan, yaitu persahabatan yang baru terjalin selama ini," katanya, Kamis (07/09/2017).
Ditemui disalah satu warung kopi kawasan Jalan Gajahmada Pontianak, Pria yang mengaku pekerjaan awalnya seorang debt collector ini.
(Baca: Gojek Siap Berkolaborasi Bersama Pemkot Pontianak )
Selama menjadi driver Go-Jek tidak mengganggu pekerjaannya yang tetap, bahkan bisa menghasilkan lebih dari penghasilan yang ada.
"Rata-rata tergantung rezeki tapi penghasilan yang bisa dituliskan lebih dari Rp. 100 ribu perhari, sudah bersih dari biaya operasional sehari-hari," katanya.
Belum lagi, jelas Dosi, bonus dari Go-Jek jika ditotalkan, disamping dari penghasilan yang dijalankan selama ini.
Bonus tersebut, kata dia, sudah pasti dan tidak bisa diganggu gugat nominalnya, dan telah diketahui. Jika mencapai target, maka akan mendapatoan Rp. 80 ribu perharinya dari Go-Jek.
Saat ditanya mengenai kebijakan pemerintah Pontianak akan merazia Go-Jek, sebagai seorang driver, Ia mengatakan hanya status mencari rezeki.
(Baca: Gojek - Fakta Menjanjikan Pendapatan Driver Go-Jek, Pendidikan Mereka sangat Mengejutkan )
Masalah perizinan, akan lebih baik jika urusan dari PT. Go-Jek itu sendiri.
Tapi ada sisi baik dari pihak pemerintah, kata dia, terutama sangat membantu driver karena ada point yang bisa menjaga keselamatan driver.
Namun, dengan tidak juga menjelekkan pihak PT. Go-Jek karena sangat membantu terlebih dengan orang yang awalnya berpenghasilan rendah, bisa mendapat penghasilan lebih karena sistem kerja tidak terkait waktu dan lainnya.
"Kalau ada razia kita pasrah, karena memang turun dari rumah ingin bekerja mencari rezeki, kalau dirazia kita arahkan ke pihak kantor. Go-Jek sangat membantu para driver dan masyarakat yang membutuhkan," ungkapnya.
Informasi yang diketahui, yang menjadi driver Go-Jek di Pontianak telah mencapai seribu orang, sehingga seribu orang tersebut artinya banyak pengangguran yang telah bekerja.
Selain daripada itu, kata dia, para driver Go-Jek yang mahasiswa juga banyak mengaku telah terbantu dan tidak mengharapkan kiriman dari orang tuanya, karena berpenghasilan sendiri.
"Harapan saya kepada pihak pemerintah Kota Pontianak memberikan point untuk lebih baik kedepan dan jangan sampai Go-Jek ditutup karena penghasilan yang tidak tetap bisa menjadi tambahan dari Go-Jek," pungkasnya.