Daging Sapi di Kecamatan Sukadana Capai 140 Ribu Per Kg

Laporan Wartawan Tribun Pontianak Muhammad Fauzi

TRIBUNPONTIANAK. CO.ID, KAYONG UTARA – , jika dibanding saat Idul Fitri kemarin, harga per-kilonya dibandrol 130 ribu, namun saat ini harga daging sapi naik menjadi 140 ribu per-kilonya.

Hal tersebut berdasarkan pengakuan para pedagang yang membuka lapak penjulan daging sapi disekitar kawasan Kota Sukadana, Kayong Utara, yang sudah mulai berjualan Selasa (30/8/2017) pagi.

Dikatakan satu diantara pedagang Maskur mengatakan, untuk tahun ini dirinya beserta pedagang lainnya sudah mulai berjualan saat memasuki dua hari sebelum hari raya.

Selain itu, menjelang dua hari sebelum Idul Adha diakui dia, sejumlah warga sudah mulai kelihatan untuk membeli daging potong.

(Baca: Cuaca Tak Menentu, Jeffray Imbau Antisipasi Bersama )

“Kita mulai berjualan dua hari sebelum Idul Adha dan itupun sejumlah pembeli sudah mulai kelihatan. Biasanya pada saat seperti ini kita bisa memotong sapi bisa dua sampai tiga ekor sapi, tergantung dengan penigkatan pembeli,”sambungnya.

Sedangkan untuk harga jual, sambung dia saat ini memang mengalami kenaikan harga.

Dengan demikian harga jelas berbeda antara Idul Fitri dan Idul Adha.

“Kemarin pada saat Idul Fitri kita menjual 130 ribu perkilo Namun saat ini rata-rata kita menjual 140 perkilonya. Hal tersebut bisa saja dipengaruhi karena sulitnya untuk mencari pakan ternak. Sedangkan untuk sapi yang ada merupakan sapi lokal Sukadana,”sambungnya.

Pedagang lainnya Sudiri mengatakan hal yang sama, untuk saat ini memang harga daging sapi mengalami kenaikan.

Namun kenaikan harga tersebut tidak begitu siknifikan, namun demikian, sambung dia walaupun terjadi kenaikan harga daging sapi, antusias pembeli masih tetap terlihat sejak pagi hari.

“Pembeli masih saja tetap ada, walau terjadi kenikan harga daging sapi. Yang sebelumnya 130 ribu perkilo pada saat Idul Fitri, dan untuk saat ini menjadi 140 ribu perkilonya pada saat Idul Adha,”terangnya.

Pada saat berjulan daging sapi seperti saat ini, sambung dia, tidak jarang untuk daging yang ada tidak habis terjual. “Kadang habis kadang tidak, tergantung pembelinya lah, ramai atau tidak yang membeli daging sapi ini,”tutupnya.