Tak Banyak Tahu, Pilot AURI Ini Ingin Bunuh Soekarno, Dizaman Soeharto Dia Dibebaskan!

Sebagai seorang pilot Angkatan Udara Republik Indonesia (AURI) sekarang TNI AU, ia mendapat julukan Tiger.

Editor: Mirna Tribun
kompasiana

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Kudeta atau dalam bahasa Prancisnya Coup D' Etat adalah upaya penggulingan kekuasan terhadap seseorang yang berwenang dengan cara ilegal dan seringkali menggunakan kekerasan dalam prosesnya.

Dilansir reporter Grid.ID dari uniktapifakta.com, Daniel Alexander Maukar atau yang sering disebut Daniel Maukar, Lahir di Bandung 20 April 1932 itu merupakan satu-satunya orang yang berani menembak Istana Negara Indonesia.

undefined

Sebagai seorang pilot Angkatan Udara Republik Indonesia (AURI) sekarang TNI AU, ia mendapat julukan Tiger.

Kejadiannya bermula ketika Daniel yang keturunan Minahasa tersebut dihasut oleh orang-orang pemberontak Permesta yang notabene anggota Permesta adalah orang-orang kampung halaman Daniel.

(Baca: Kisah Kehidupan Kristen Stewart - Dari Foto Bugil Tersebar Internet Hingga Pacaran Sesama Jenis )

Daniel pun terhasut, sebagai pilot pesawat tempur AURI tentu ia dengan mudah mendapat akses untuk menggunakan pesawat tempur.

Maka pada tanggal 9 Maret 1960, ia memulai aksinya, menaiki pesawat tempur Mikoyan Gurevich Mig 17, ia melesat kemudian memberondong Istana Negara Indonesia yang berada di Jakarta dan Bogor serta Kilang Minyak di Bogor dengan peluru dari kanon kaliber 23 mm yang terdapat di pesawatnya.

Untung Bung Karno sedang tidak berada di Istana Negara, tepatnya Bung Karno tidak berada di tempat saat Daniel memberondong ruangan yang biasanya dibuat Bung Karno mengantor.

Pesawat Tempur yang digunakan untuk percobaan pembunuhan Soekarno
Pesawat Tempur yang digunakan untuk percobaan pembunuhan Soekarno (kompasiana)

Daniel mengaku sebenarnya serangan yang dilakukannya itu setengah hati karena ia tidak ingin membunuh Soekarno yang merupakan idolanya.

Buktinya ia melakukan serangan itu setelah bertanya pada petugas pangkalannya yang baru kembali dari depan istana.

Daniel bertanya apakah bendera kuning kepresidenan berkibar di depan istana, setelah dijawab tidak akhirnya ia memutuskan untuk menyerang.

Setelah melakukan penyerangan itu ia dan pesawat Mig 17 nya mendarat darurat di tengah persawahan di Garut, Jawa Barat.

Setelah mendarat darurat itu, ia rencananya akan bergabung dengan pasukan Darul Islam tapi belum keburu niatnya terlaksana ia sudah ditangkap TNI.

Penyerangannya ke istana adalah rasa kekecewaannya terhadap pemerintah yang ditujukan kepada Bung Karno atas ketimpangan ekonomi yang menimpa Minahasa.

Ia sebenarnya dihukum mati atas perbuatannya itu, akan tetapi berkat lobby beberapa pihak Soekarno mengampuninya dan hanya dipenjara, akhirnya tahun 1968 di era Soeharto ia dibebaskan.

Sumber: Grid.ID
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved