Pembacokan di Bengkayang

6 Fakta Pembunuhan Sadis di Bengkayang, Nomor 4 Mengakhiri Segalanya

Melihat kedatangan HB, Maimunah bangkit dari posisi berbaring. Ia kemudian duduk. Ia sama sekali tidak menyangka, kedatangan HB untuk menghabisinya.

Penulis: Hadi Sudirmansyah | Editor: Marlen Sitinjak
ISTIMEWA
Korban pembacokan, Maimunah 

3. Sebilah Parang

Saat itu juga, HB kemudian langsung mengambil sebilah parang.

Ia bergegas mendatangi rumah Maimunah. Jarak antara rumah Maimunah dengan rumah HB terbilang dekat. Hanya berjarak 10 meter.

“Sesampainya di rumah korban, tersangka masuk rumah melalui jendela. (HB) Melihat korban sedang berbaring sambil nonton televisi,” katanya.

Melihat kedatangan HB, Maimunah bangkit dari posisi berbaring. Ia kemudian duduk.

Ia sama sekali tidak menyangka, bahwa kedatangan HB untuk menghabisis nyawanya.

“Saat duduk itu lah, tersangka langsung mengayunkan perangnya dan mengenai leher bagian belakang korban," ujar AKP Novrial.

4. Bacok Korban Berkali-kali

Aksi HB tidak sampai di situ. Tidak puas hanya membacok leher keponakannya, ia juga membacok korban berkali-kali.

Bacokan itu mengenai lengan kanan, lengan kiri, perut, dan kaki. Belum puas juga, HB kembali mengayunkan senjata tajam di tangannya.

Kali ini mengenai kepala. Mainuman yang dibacok bertubi-tubi itu pun, roboh bersimbang darah.

5. Kakek Korban Datang

Tidak lama kemudian menurut AKP Novrial, datang orangtua tersangka HB, yang juga kakek bagi Mainumah.

“Saksi kaget melihat korban sudah terbaring bersimbah darah. Ia langsung memanggil keluarga yang lain untuk membawa korban ke RSUD Abdul Azis Singkawang,” paparnya.

Akan tetapi, Maimunah yang mengalami luka berat, diduga meninggal dalam perjalanan menuju rumah sakit.

Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved