Masud Kumandangkan Azan Saat Puting Beliung Hantam Rumahnya
Ia mengatakan dirinya sempat mengumandangkan dua kali azan kala angin semakin kuat menerjang atap rumahnya.
Penulis: Hamdan Darsani | Editor: Dhita Mutiasari
Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Hamdan
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, MEMPAWAH - Sebanyak 18 rumah warga Desa Wajo Hilir rusak setelah diterjang angin puting beliung pada Rabu (9/8/2017) petang kemarin.
Satu di antara korban angin puting beliung Masud (28) menerangkan awal mulanya hujan cukup deras disertai angin kencang. Air hujan bahkan merembes hingga masuk ke dalam rumah melewati sela-sela atap.
"Hujan turun sekitar jam 5 gituklah. Deras lengkap dengan anginnya," ujarnya saat ditemui Tribun di lokasi kejadian, Kamis (10/9/2017)
Ia mengatakan dirinya sempat mengumandangkan dua kali azan kala angin semakin kuat menerjang atap rumahnya.
(Baca: Puting Beliung Hantam 18 Rumah Warga di Wajok, Ini Videonya )
Sempat mereda beberapa menit, angin kembali datang dengan kuat dan menerbangkan atap rumahnya sejauh sekitar 10 meter.
"Saya azan dua kali angin mulai reda. Karena udah agak reda, saya pergi makan ke ruang tengah. Baru tiga kali nyuap nasi angin tiba-tiba atap terbang dibawa angin," ujarnya
Rumah masud paling parah di antara 18 rumah lainnya. Atap rumah bagian belakang rusak beserta kayu penyangga seng. Sebagian kecil juga atapnya ruang tamu juga rusak.
Selain masud, rumah ayahnya Abdul kholik (50) juga tak luput dari terjangan angin. Namu tidak begitu parah dibandingkan dengan rumah anaknya Masud.
"Sebentar yak angin tuh. Tak sampai lima menit kejadianya dah rusak atap dibawa angin," ujarnya.
Sementara waktu atap rumah sedang di perbaiki. Masud beserta dengan anaknya menginap dirumah orangtuanya. Karena atap rumah masih belum diperbaiki.
"Dua malam ini nginap dirumah lah dulu. Besok baru diperbaiki," ujar abdul kholik.