Amrin Berharap PLTBm Solusi Permasalahan Listrik di Sekadau
Kelak jika sudah beroperasi, tentu kita berharap bahwa masyarakat bisa dilibatkan dalam pengadaan bahan baku
Penulis: Rivaldi Ade Musliadi | Editor: Jamadin
Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Rivaldi Ade Musliadi
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SEKADAU - Tokoh Pemuda Sekadau Amrin Zuraidi Rawansyah menuturkan, masyarakat patut memberi apresiasi pada Pemkab yang telah menandatangani MoU dengan pihak terkait untuk membangun Pembangkit Listrik Tenaga Biomassa (PLTBm).
"Sebagaimana kita ketahui, PLTBm termasuk sumber energi terbarukan. Kita yakin dan percaya bahwa Pemkab Sekadau dan pihak-pihak terkait telah mengadakan penelitian mendalam berkenaan dengan biomassa sebagai sumber energi pembangkit listrik," ujarnya kepada Tribun Senin (24/7).
"Kelak jika sudah beroperasi, tentu kita berharap bahwa masyarakat bisa dilibatkan dalam pengadaan bahan baku. Demikian pula dalam hubungannya dengan PLN. Jelas kita berharap PLTBm ini bukan menjadi kompetitor apalagi musuh, sebaliknya menjadi rekanan dalam upaya untuk sebesar-besarnya mensejahterakan rakyat," sambungnya.
Selain itu, ia juga berharap kelak PLTBm tersebut tak hanya sekadar solusi masalah, melainkan teriring tanggung jawab besar dari seluruh masyarakat hingga pejabat. Profesionalisme dan transparansi pengelolaan, perawatan jaringan dan lain-lain hingga tanggung jawab bersama untuk membuat PLTBm ini terus ada dan berkontribusi bagi kemajuan masyarakat Sekadau.
Amrin sapaan akrabnya menambahkan, kehadiran negara adalah untuk memenuhi hasrat hidup warga negaranya. Di sisi lain, dalam kenyataannya, belum semua dapat terpenuhi secara maksimal. Banyak faktor penyebab, mulai dari luasnya wilayah, sumber daya manusia, hingga faktor politik.
Dari sejumlah hal yang menjadi kebutuhan hidup orang banyak yang belum benar-benar terpenuhi adalah masalah listrik.
"Dalam beberapa tahun terakhir, masalah kelistrikan di kabupaten Sekadau bukannya tidak disikapi masyarakat, tokoh masyarakat, wakil rakyat dan pejabat kabupaten. Akan tetapi, sampai sejauh ini usaha-usaha belum membuahkan hasil. Akibatnya berbahaya," jelasnya.
Sadar tak sadar, lanjut dia, masyarakat pesimis dengan usaha pemerintah mensejahterakan rakyat. Pesimis terhadap pemerintah bisa menjadi embrio pesimis pada negara. Jika dikaitakan dengan paham nasionalisme, kekecewaan bisa menjadi pintu bagi paham-paham radikal untuk mempengaruhi masyarakat.
"Dengan masalah pemadaman lampu yang rutin terjadi, sementara kebutuhan masyarakat terhadap listrik tak bisa ditunda, maka perlu upaya cerdas dan berani untuk mengatasi masalah," tukasnya.