Warga Karimata Gerah Pengeboman Ikan
Tidak senang ada yang mengebom ikan, memang betul ada yang pakai bom disana jadi ikan yang besar, kecil mati semua
Penulis: Muhammad Fauzi | Editor: Jamadin
Laporan Wartawan Tribun Pontianak Muhammad Fauzi
TRIBUNPONTIANAK. CO. ID, KAYONG UTARA - Warga Pelapis Kecamatan Kepulauan Karimata, Kayong Utara Nurhayati mengaku gerah dengan aktifitas pengeboman ikan di daerah Kepulauan Karimata. Menurutnya akibat aksi pengeboman ini beberapa jenis ikan, baik yang besar maupun yang kecil akan mati, bahkan terumbu karang yang ada di Kepulauan Karimata akan rusak. Dikatakannya nelayan yang melakukan pengeboman ikan ini berasal dari nelayan luar Kayong Utara.
"Tidak senang ada yang mengebom ikan, memang betul ada yang pakai bom disana jadi ikan yang besar, kecil mati semua," terang Nurhayati saat ditemui awak media di Pelabuhan Sukadana beberapa waktu lalu.
Dikatakannya, pengeboman ikan biasanya terjadi pada bulan September dan Oktober saat cuaca laut agak tenang. "Ya biasanya pada bulan 9 dan sepuluh keadaan laut mulai teduh. Ini (Pengeboman Ikan) sudah berlangsung lama, sudah ada 5 tahun terakhir," ungkapnya.
Terpisah, dikatakan oleh Komandan Pos Angkatan Laut Pulau Serutu, Letda laut Supriyanto, kawasan Perairan Karimata banyak terdapat karang karang tempat tinggal ikan. Penangkapan ikan dengan melakukan pengeboman akan merusak ekosistem biota laut terutama didalam kawasan yang ditetapkan sebagai Cagar Alam Laut di sekitar kepulauan Karimata
"Kita sedang menyelidiki siapa yang melakukan penangkapan ikan, jenis kapalnya juga masih kita telusuri, kalau sudah kita ketahui akan kita tindaklanjuti, karena tindakan ini sangat merusak alam yang ada di Karimata," jelasnya.
Namun diakuinya sampai saat ini belum menemukan kapal yang diduga melakukan penangkapan ikan dengan pengeboman atau jenis kegiatan illegal fishing lainnya.
"Untuk masyarakat di Karimata sangat mendukung kegiatan kami, mereka juga sangat tidak setuju penangkapan ikan dengan cara di bom tersebut," tuturnya.
Karena menurut mereka, lanjutnya, dapat mengurangi pendapatan mereka akibat kegiatan eksploitasi ikan secara besar besaran tersebut.
"Kita ketahui karimata banyak terdapat ikan- ikan, sehingga banyak penangkap ikan dari berbagai daerah datang kesana, makanya sampai sekarang masih kita selidiki," tambahnya.