Memprihatinkan, Lantai SDN 02 Ngabang Berlubang dan Deknya Rusak
"Ini sekolah Negeri, Dinas Pendidikan harusnya bertanggungjawab," ujar satu diantara orang tua murid, Marsianus pada Jumat (21/7).
Penulis: Alfon Pardosi | Editor: Mirna Tribun
Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Alfon Pardosi
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, LANDAK - Sekolah Dasar Negeri (SDN) 02 Ngabang yang terletak di Desa Hilir Kantor yang juga berada di dalam kota Ngabang saat ini kondisinya sangat memprihatinkan.
Karena lantai papan berlubang, dek rusak dan ada beberapa ruang kelas berdebu.
Akibatnya, para orang tua murid komplain ketika diminta iuran oleh sekolah.
Sebab menurut mereka pihak Pemerintah perhatikan terhadap sekolah tersebut.
Baca: Desa Nanga Empangau Dapat Penghargaan Kalpataru dari Kementerian LH dan Kehutanan
"Ini sekolah Negeri, Dinas Pendidikan harusnya bertanggungjawab," ujar satu diantara orang tua murid, Marsianus pada Jumat (21/7/2017).
Marsianus selaku orang tua murid yang saat itu baru selesai rapat dengan pihak sekolah pun menyampaikan, kecuali sekolah itu adalah sekolah swasta maka sangat wajar apabila ada dana pembangunan.
Itu bisa dibebankan kepada orang tua murid.
Dirinya menegaskan, meski demikian bukan berarti para orang tua murid tidak mau membantu iuran.
Tapi seperti diketahui bahwa SDN 02 Ngabang adalah sekolah di dalam kota.
Bahkan sekolah dikenal di masyarakat luas, maka harusnys diperhatikan oleh Pemerintah.
"Memang kami tidak ditetapkan harus iuran berapa besar jumlahnya. Misal satu sak semen bisa dibeli oleh tiga orang. Tapi ini kami orang tua murid menolak keputusan sekolah, jika memang harus kami yang duluan iuran untuk bangun sekolah ini," kesalnya.
Ungkapkan yang sama juga disampaikan orang tua murid lainnya, Sunardi.
Dimana dirinya juga cukup prihatin dengan kondisi SDN 02 Ngabang tempat anaknya menggali ilmu.
"Ada terpampang tulisan, jagalah kebersihkan. Coba lihat lantai kelas dan kantin, kumuh banyak debu," bebernya.
Selain itu lantai yang terbuat dari kayu juga berlobang, dek jebol sehingga rawan bagi anak-anak.
Sehingga dirinya juga mempertanyakan, apakah SDN 02 Ngabang yang sudah puluhan tahun berdiri tidak ada bantuan dari Pemerintah.
Karena jika dilihat, bangunan dibiarkan rusak parah.
"Sekolah di kampung saja sekarang sudah bagus-bagus, lantai keramik dibangun Pemerintah. Tapi ini di dalam ibu kota Kabupaten yang jumlah murid sangat banyak, tapi tidak diperhatikan," ungkapnya.
Sementara itu Kepala SDN 02 Ngabang, Endang Selfafaunus saat dikonfirmasi tidak banyak berkomentar.
Namun dirinya berencana akan memanggil kepala para orang tua untuk menggelat pertemuan.
"Nanti kita akan rapat kembali dengan orang tua murid," ucapnya.
Endang juga mengakui, jika pada tahun 2015 SDN 02 Ngabang ada mendapat dana DAK untuk rehab bangunan.
Hanya dibangun di belakang sebanyak enam lokal, sementara bangunan lama dipertahankan karena masih kekurangan ruang.
"Bangunan ini sudah tua, yakni sejak tahun 1990-an," tutupnya.