Ramadan 1438 H

Momentum Idul Fitri, Sarana Saling Maaf Memaafkan Satu Sama Lain

Bupati Kabupaten Kapuas Hulu Abang Muhammad (AM) Nasir mengucapkan, selamat Hari Raya Idul Fitri 1438 H, kepada seluruh masyarakat di Bumi Uncak....

Penulis: Sahirul Hakim | Editor: Mirna Tribun
TRIBUNFILE/IST
LEBARAN IDUL FITRI 

Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Sahirul Hakim

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, KAPUAS HULU - Bupati Kabupaten Kapuas Hulu Abang Muhammad (AM) Nasir mengucapkan, selamat Hari Raya Idul Fitri 1438 H, kepada seluruh masyarakat di Bumi Uncak Kapuas.

"Kita telah menjalankan bulan suci ramadan selama satu bulan penuh. Diharapkan, puasa yang telah dijalankan selama ini bisa membawa perubahan baik keimanan, ketaqwaan, dan rasa kepedulian dengan sesama," ujarnya kepada Tribunpontianak.co.id, Jumat (23/6/2017).

Selain itu kata Bupati, hari raya Idul Fitri merupakan kemenangan bagi umat Islam yang menjalankan ibadah puasa selama satu bulan penuh.

"Marilah kita saling bermaaf-maafan, dan perkuatkan silaturahmi dengan baik selama ini. Sehingga Kapuas Hulu selalu tetap damai, rukun, tentram, dan saling menghargai sesama umat," ucapnya.

Baca: Sadis! Remaja Hamil 5 Bulan Ini Tewas Akibat Siksaan Sang Kekasih

Menurutnya, di hari raya idul fitri inilah momentum seluruh masyarakat khususnya di Kapuas Hulu untuk lebih memperkuatkan rasa silaturahmi, sehingga masyarakat tidak mudah terpengaruh dengan isu-isu yang memecahkan belah NKRI.

"Insya Allah, masyarakat Kapuas Hulu selalu solid, bekerjasama, dan saling hidup berdamai sesama umat. Jadi di hari raya idu fitri, marilah kita membuka selebar-lebarnya pintu maaf dan bermaafan kepada semua orang," ungkapnya.

Ketua DPRD Kapuas Hulu Rajuliansyah juga mengucapkan, selamat Hari Raya Idul Fitri 1438 H kepada seluruh masyarakat Kapuas Hulu.

"Kita tahu bahwa, Idul Fitri bagi adalah kebahagiaan dan kemenangan, dimana pada hari itu, semua manusia merasa gembira dan senang, karena telah melaksanakan ibadah puasa sebulan penuh," ucapnya.

Rajuliansyah menuturkan, momentum Idul Fitri sebagai sarana meminta maaf dan memaafkan orang lain, dengan bersilaturrahim, baik kepada suami atau istri, kedua orang tua, anak, keluarga, sanak kerabat, tetangga, teman, dan orang lain.

"Sebab kasih sayang merupakan lawan dari kebencian, sehingga orang yang dalam dirinya, ada kebencian pada suami atau istri, orang tua, anak, keluarga, sanak kerabat, tetangga, teman dan relasi disebut dengan memutus tali silahturahmi, orang yang memutuskan silahturahmi tidak akan masuk surga," ungkapnya.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved