Ramadan 1438 H
Operasi Pasar Murah Tahap II, Disperindagkop Jual 1,5 Ton Daging Beku
Intinya pasar murah bertujuan menekan harga pasar dan memastikan masyarakat bisa konsumsi daging dengan harga murah
Penulis: Jimmi Abraham | Editor: Jamadin
Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Rizky Prabowo Rahino
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SINTANG – Pemkab Sintang melalui Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Disperindagkop dan UKM) Kabupaten Sintang menggelar operasi pasar murah daging beku tahap II di beranda Kantor Disperindagkop dan UKM Sintang, Kamis (22/6/2017).
Kali ini Disperindagkop mendatangkan 1,5 ton daging beku. Sebelumnya, operasi pasar murah daging beku tahap pertama di gelar di Galeri Pasar Seni, Kamis (15/6/2017) lalu. Pantauan Tribun Pontianak, antusiasme masyarakat akan daging beku begitu besar.
Baca: Bupati Martin Imbau Pemudik Lebaran Lebih Berhati-hati di Jalan Raya
Kadisperindagkop dan UKM Sintang, Sudirman menerangkan pasar murah daging beku ini merupakan kali kedua. Pihaknya memang sudah merencanakan jauh-jauh hari mengingat tren daging sapi segar terus naik jelang hari H Idul Fitri 1438 Hijriyah.
“Di H-3 menjelang Idul Fitri memang naik terus setiap tahun, bahkan sampai hari H diperkirakan naik. Hari ini saja daging sapi segar di pasar sudah Rp 180 ribu per kilogram. Daging beku kita jual dengan harga sama Rp 86.500 per kilo,” ungkapnya.
Sudirman mengakui antusias masyarakat membeli dan mengkonsumsi daging beku terbilang tinggi. Buktinya, dua ton daging beku saat operasi pasar murah tahap pertama ludes. .
“Ini yang terakhir. Kita bersyukur masyarakat suka. Mungkin hari ini akan ludes juga 1,5 ton ini. Intinya pasar murah bertujuan menekan harga pasar dan memastikan masyarakat bisa konsumsi daging dengan harga murah,” katanya.
Baca: Kemenag Ajak Manfaatkan Bulan Syawal untuk Bersilaturahim dan Saling Memaafkan
Satu diantara ibu rumah tangga, Fitri bersyukur masih ada operasi pasar murah daging beku lanjutan. Operasi ini tentu membantu dirinya menjelang lebaran.
“Saya sudah dua kali ini lah beli, bang. Kalau penilaian saya, rasa dagingnya kurang lebih sama daging sapi segar. Cuma tekstur dagingnya saja yang berbeda,” terang warga Menyumbung ini.
Harga yang lebih “miring” bila dibandingkan dari daging sapi segar membuat dirinya menjadikan daging beku sebagai alternatif.
“Daging beku ini halal, murah dan kualitasnya tidak jauh beda dengan daging segar,” tukasnya.