Ramadan 1438 H

Hindari Lebaran Ala Setan, Ini Lima Tandanya Kata Ketua Muhammadiyah Kalbar

ehingga ibadah yang pokok jadi terkesampingkan.seperti semangat untuk berbagi melalui infak, sedekah dan zakat

Penulis: Hamdan Darsani | Editor: Jamadin
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ISHAK
Pabali Musa 

Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Hamdan

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Ketua MW Muhammadiyah Kalbar Pabali Musa mengingatkan pada akhir Ramadan boleh diisi dengan memperbanyak ibadah yang bersifat kebendaan atau kehartaan. Seperti infak, sedekah, zakat, termasuk didalamanya zakat fitrah.

Selain itu, juga harus diisi dengan ibadah yang bersifat kemanusiaan, kedua ibadah tersebut bisa menjadi jalan keluar jika ibadah khusus ramadan mulai melemah menjelang akhir ramadan.

“Berlebaran nanti yang akan kita jalani harus dijadikan motivasi, bukanlah sebagai tujuan. Sehingga ibadah yang pokok jadi terkesampingkan.seperti semangat untuk berbagi melalui infak, sedekah dan zakat,” ujarnya.

Kata Pabali, lantaran menjadikan lebaran sebagai tujuan sehingga mengeyampingkan hal-hal yang sifatnya wajib. Jangan sampai seorang muslim merayakan lebaran ala syetan. Pertama berlebaran hanya untuk pamer atau riya.

“Kedua, Berkurangan nilai ibadah, Ketiga muncul lagi kecendrungan kembali bergaul dengan bebas, Keempat, terpola hidup mubazir dan yang paling rugi adalah yakni kelima bekas-bekas beribadah ketika berpuasa lalu lenyap ketika ramadan berakhir,” ujarnya.

Secara defenisi bulan syawal merupakan peningkatan. Peningkatan ketakqwan, keimanan dan hal baik lainya bukan justru malah terjadi penurunan.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved