Smart Woman

Tekuni Usaha Kue Lapis Menara Sejak Kuliah, Sekarang Punya Varian Baru

Karena menggunakan bahan alami, pembuatan harus diburu paling lama 7 hari jelang lebaran, sedangkan luar kota hari 9

Penulis: Ayu Nadila | Editor: Galih Nofrio Nanda
Tribun Pontianak/Anesh Viduka
Indarci 

Laporan Wartawati Tribun Pontianak, Listya Sekar Siwi

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Mendekati hari raya idul fitri, kebutuhan kue masyarakat semakin meningkat khususnya lapis. Hal ini dilihat Indarci sebagai peluang usaha.

Lewat Lapis Menara, ia kemudian mulai menekuni usaha kue lapis sejak tahun 2013.

"Ini usaha pertama saya, saya tekuni sejak kuliah. Saat itu saya mau studi tur ke Pare, karena tidak mau pake duit orang tua jadinya saya berusaha dapatkan uang sendiri," jelasnya.

Pada awalnya ia memang hanya menjadi reseller kue orang lain. Karena kue lapis yang harganya mahal, ia kemudian bertanya kepada sang mama soal modal dan cara membuat kue lapis. Dari sanalah usahanya mulai berkembang.

"Lapis saya itu lapis modern, mulai dari lapis cadburi nutela, cokelat keju, lapis 4 rasa, lapis deluxe cheese, serta ovomaltin. Lapis menara kita bikin harus cepat dan dekat jadi beda dengan kue kering. Lapis ini tanpa ada pengawet atau perasa buatan," ungkapnya.

Lapis menara sendiri lebih fokus kelapis dengan total varian ada 12 rasa. Karena menggunakan bahan alami, pembuatan harus diburu paling lama 7 hari jelang lebaran, sedangkan luar kota hari 9. Lapis miliknya ini juga bisa kirim ke seluruh Indonesia. Telah banyak lapis miliknya yang dikirim keluar kalimantan sepetti pulau jawa, makasar, serta palembang.

"Diawal mulai usaha, komolen pernah ada tapi sekarang sudah gak ada lagi. Jelang lebaran biasanya saya udah siapkan segala macamnya misal bahan-bahan dan alat seperti kotak. H-8 saya sudah gak di toko lagi, fokus di kue," ujarnya yang sehari-hari berada di Toko Buku Menara 2 ini.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved