Citizen Reporter
Anggota DPD RI Bersama Komunitas Kamek Pontianak Gelar Dialog Budaya
Oleh karena itu diperlukan pengenalan budaya Bangsa Indonesia sejak usia dini, agar kita dapat menjaga dan melestarikannya.
Penulis: Hamdan Darsani | Editor: Mirna Tribun
Citizen Reporter
Tomi, Staf DPD RI
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Indonesia adalah negara yang memiliki beraneka ragam suku bangsa dan kaya akan budaya.
Kita sebagai warga negara Indonesia harus mengenali dan wajib melestarikan budaya bangsanya sendiri.
Karena banyak negara lain yang tidak memiliki budaya berusaha untuk mengikuti bahkan mencuri budaya bangsa ini.
Oleh karena itu diperlukan pengenalan budaya Bangsa Indonesia sejak usia dini, agar kita dapat menjaga dan melestarikannya.
Baca: Salat Tarawih Kilat di Blitar, Satu Rakaat Cuma 20 Detik, Ini Videonya!
Baca: Warga Ilir Kota Sanggau Temukan Granat Aktif
Baca: Dahsyatnya Manfaat Puasa, Diantaranya Mampu Tingkatkan Kualitas Sperma dan Cegah Penuaan
Salah satu budaya yang harus dilestarikan adalah budaya menulis aksara Arab Melayu yang mulai tidak dikenali lagi.
Inilah yang menjadi landasan diadakannya kegiatan dialog budaya yang bertema “Makna-Makna Dalam Aksara”
Dialog budaya yang digagas oleh Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI bersama komunitas Kamek Pontianak, dilaksanakan pada hari Kamis (25/5/2017) di Canopy Center Jl Purnama, Pontianak, dihadiri oleh beberapa komunitas anak muda kota Pontianak.
Abdul Rahmi, anggota DPD RI dari Kalbar yang tampil sebagai pembicara mengatakan gelaran dialog budaya ini guna memotivasi pembentukan sikap terhadap Seni Budaya Melayu, khususnya di Kota Pontianak juga untuk menumbuhkan rasa cinta di kalangan anak muda terhada budaya lokal Indonesia khususnya Melayu.
"Di era digital ini anak muda harus terlibat aktif dalam menjaga khazanah budaya yang ada di Kalbar, khususnya di kota Pontianak. Dengan bermodalkan gadget kita bisa mengenalkan budaya Melayu, untuk itu kita harus mengenal dan mencintai budaya kita, sebelum kita mengenalkan ke orang lain", ujarnya.
Abdul Rahmi, yang juga sekertaris dewan penasehat MABM Kalbar berharap semakin banyak anak muda yang terlibat dalam event budaya melayu.
Selain Abdul Rahmi, hadir juga Erwin Mahrus, akademisi dan pemerhati budaya Melayu Kalbar. Acara yang berlangsung hingga sore ini, di akhiri dengan seni Melayu Tundang.