11 Tahun Karya untuk Kemanusiaan, FRKP Berangkatkan Mat Ali Umroh

Rombongan diiringi pula dengan tarian penyambutan tamu oleh Sanggar Terabai (Kapuas Hulu) menuju sekretariat FRKP dan JPIC OFMCap.

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/RIDHOINO KRISTO SEBASTIANUS MELANO
Uskup Sintang, Mgr Samuel Oton Sidin OFM Cap yang juga Dewan Penasehat memimpin misa syukur di sekretriat FRKP, Jalan Purnama 9 Pontianak, Rabu (17/5/2017). 

Semua menghargai perbedaan. Perbedaan tidak bisa dihapus, tetapi justru dalam perbedaan bisa saling memperkaya. Saling mamahami dan menerima satu dengan lainnya akan kekhasan orang lain karena hal itu dasar mewujudkan perdamain.

Misa ini merupakan ucapan syukur dan ini tugas menantang sekaligus suatu penghargaan dari pimpinan gereja tertinggi.

"Kepercayaan bagi saya mengemban tugas sebagai uskup. Itulah yang disyukuri juga," katanya.

Ia memohon kekuatan dari Tuhan karena sebagai manusia dirinya serba terbatas, tidak bisa mengendalikan diri sendiri.

Mgr Samuel percaya Tuhan mencukupkan apa yang kurang baginya. Suatu kesadaran akan keterbatasan dan keyakinan bahwa Tuhan yang memanggil tugas dan yang akan mencukupkan.

Satu di antara anggota FRKP yang diberangkatkan umroh ke tanah suci Mat Ali Chandra (53) mengaku tak menyangka bahwa dirinya tidak menyangka diberangkatkan umroh oleh FRKP.

10 hari sebelum keberangkatan, Ketua FRKP memanggil dirinya dan mengatakan bahwa ia boleh berangkat umroh. Begitu ketua FRKP mengatakan, ia juga langsung memberi uang.

Setelah uang diterima, ia langsung pergi ke travel RWH di daerah Ambawang dan mendaftar di sana untuk keberangkatan tanggal 3 Mei 2017.

Namun ternyata keberangkatan tanggal itu kuotanya telah penuh. Tetapi pada malam harinya, ia dihubungi petugas travel bahwa ia ada kuota keberangkatan untuk satu orang pada tanggal tiga.

"Saya mintanya kalau gak tanggal 3 atau 14. Ternyata tanggal 3 ada. Saya ok kan, jadi besoknya saya serahkan uangnya," ungkap Mat Ali yang telah bergabung sejak berdirinya FRKP.

Ia mengaku sangat senang dan merasa seperti ajaib. Karena biasanya orang yang punya uang banyak kalau tidak ada panggilan juga belum tentu bisa berangkat.

Apalagi dirinya tidak punya uang. Namun ternyata bisa berangkat yang dibantu oleh FRKP. Sementra kawannya yang sudah 2 tahun menunggu lewat travel jakarta belum dipanggil-panggil.

"Jadi orang bilang kalau belum ad panggilan ada jak halangannya. Itu saya betul-betul bersyukur serkali. Saya berangkat tanggal 3 pulang tanggal 15 selama 13 hari di sana," ceritanya sumringah.

Dikatakan Mat Ali, dalam bekerjasama, perlu mempunyai sikap toleransi. Apa yang menjadi kekurangan diri sendiri akan ditutupi oleh teman.

Bila melakukan kesalahan, maka teman-teman akan menasehati. Begitu pula sebaliknya, ia pun siap membantu.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved