Terima 6.977 Calon Mahasiswa, FKIP Menjadi Favorit Calon Mahasiswa
Menurutnya, jumlah tersebut difilter dari jalur SNMPTN yang melalui PDSS atau pangkalan data sekolah dan siswa yang peminatnya 7000-an dengan.....
Penulis: Chris Hamonangan Pery Pardede | Editor: Mirna Tribun
Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Ridho Panji Pradana
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Wakil Rektor 1 Universitas Tanjungpura, Aswandi yang juga merupakan Ketua Rayon SBMPTN di Untan menuturkan, pihaknya akan menerima sekitar 6.977 calon mahasiswa dan pada tahun ini kampus FKIP masih menjadi favorit calon mahasiswa, disusul Fekon dan Fisip Untan.
"Untan akan menerima keseluruhan sekitar 6.977 calon mahasiswa," katanya, Selasa (16/05/2017).
Menurutnya, jumlah tersebut difilter dari jalur SNMPTN yang melalui PDSS atau pangkalan data sekolah dan siswa yang peminatnya 7000-an dengan kuota 1.345, lalu SBMPTN yang juga mengalami peningkatan, pada tahun lalu sekitar 12.000-an namun pada tahun ini sekitar 13.000-an dengan merebutkan 1000-an kursi calon mahasiswa, jika dibandingkan sekitar 1:15 orang.
"Tahun ke tahun masuk Universitas semakin ketat," tuturnya.
Baca: Selama 2016, Polda Kalbar Tangani 456 Kasus Kekerasan Perempuan dan Anak
Dikatakannya pula, mulai bulan Juni Untan akan menyelenggarakan tes jalur mandiri dengan kuota 1500-an, lalu juga akan ada jalur APK dengan kuota 2.092 orang.
Menurutnya, angka 6000-an calon mahasiswa yang masuk sesuai dengan jumlah wisudawan yang keluar setiap tahun.
"Kita juga memberikan kesempatan PTS mendidik putra putri swasta di Kalbar dan berkembang, jika kita terima banyak juga akan mengurangi mutu," katanya.
Dan untuk tahun ini, menurut Aswandi, kampus yang masih menjadi favorit calon mahasiswa adalah FKIP, kedua Fekon, ketiga Fisip, lalu Fakultas Teknik, Fakultas Kedokteran, Pertanian, FMIPA, Fakultas Hukum dan Fakultas Kehutanan.
"Untuk mengimbangi dosen di Untan yang kurang dan belum ada pengangkatan, pemerintah menganjurkan pihak Untan untuk menerima dosen INDK atau dosen khusus dengan cara merekrut orang luar menjadi dosen bahkan boleh mengaktifkan guru besar yang sudah pensiun," tandasnya.