Sutarmidji Kesal Kontraktor Lokal Persoalkan Pembangunan Waterfront Tambelan Sampit

Tender itu bukan kewenangan Pemerintah Kota. Untuk itulah para kontraktor lokal harus memahami bahwa ini adalah dana pusat, bukan dana APBD.

Penulis: Syahroni | Editor: Jamadin
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID / SYAHRONI
Wali Kota Pontianak, Sutarmidji 

Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Syahroni

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Wali Kota Pontianak, Sutarmidji meminta masyarakat mendukung proyek lanjutan pembangunan Waterfront di Tambelan Sampit maupun Benua Melayu Laut yang pembangunan sepenuhnya menggunakan anggaran pusat.

Ia berharap kegiatan pembangunan tersebut segera dilaksanakan sebab tendernya sudah selesai.

“Saya berharap tahun ini bisa dituntaskan hingga ke Jembatan Kapuas I. Pembangunan ini akan memperindah Kawasan Tambelan Sampit dan semoga ke depan bisa dilanjutkan hingga ke Banjar Serasan,” ujarnya Minggu (9/4/2017).

Midji tidak ingin pembangunan tersebut terhambat hanya karena ulah segelintir orang. Pembangunan waterfront yang dananya bersumber dari pemerintah pusat, menurutnya adalah kesempatan yang terbuka untuk memajukan Kota Pontianak.

Terlebih, perjuangan untuk mendapat anggaran pembangunan dari pemerintah pusat dikatakanny tidaklah gampang.

Dirinya mewanti-wanti supaya jangan ada pihak yang ingin mendapat keuntungan atau manfaat apapun dari kegiatan pembangunan ini dengan cara menghambatnya.

Saat ini ia katakan ada kontraktor lokal yang terus mempermasalahkan itu, sehingga pemenang tander yang dari pusat tidak mau mengerjakannya karena terus diganggu.

"Saya tidak akan tolerir siapapun yang menghambat pembangunan itu dan saya akan minta kepada aparat penegak hukum dan keamanan untuk mengawal proyek pembangunan ini sebab ini merupakan proyek pusat dan yang melakukan tendernya juga pusat,” tegasnya.

Ia menegaskan bahwa ada kontraktor lokal yang mempermasalahkan tender pada proyek tersebut. Ia minta kepada para kontraktor lokal yang masih mempermasalahkan tender ini, supaya memahami dan biarkan pemenang tender itu melaksanakan pekerjaannya dengan leluasa.

"Tender itu bukan kewenangan Pemerintah Kota. Untuk itulah para kontraktor lokal harus memahami bahwa ini adalah dana pusat, bukan dana APBD. Dana pusat ini kalau ada hambatan kemudian tidak dilaksanakan pembangunannya, yang rugi masyarakat Kota Pontianak. Saya minta mohon pengertiannya dan saya sudah minta kepada penanggung jawabnya untuk segera dikerjakan, kalau banyak hambatan semacam itu nanti dibatalkan” kesal Sutarmidji.

Wali Kota dua periode ini mengajak masyarakat di Kawasan Tambelan Sampit ikut mengawasi pembangunan serta membantu pelaksana proyek demi kelancaran pembangunan.

Pembangunan lanjutan ini ditambahkannya akan menyelesaikan seluruhnya sepanjang 1 kilometer lebih.

"Tapak atau lantai di sepanjang waterfront itu akan dipercantik dengan batu alam. Selain itu, antara jembatan kayu dan steigher waterfront yang baru nantinya akan ditanami pohon-pohon supaya kawasan itu tetap rindang meskipun di pinggir sungai," jelasnya.

Ia juga menambahkan semua proyek yang ada ini juga demi kenyamanan masyarakat Tambelan Sampit dan masyarakat Pontianak umumnya.

Dengan pembangunan waterfront itu, orang nomor satu di Kota Pontianak ini berharap masyarakat di sana bisa menikmati keindahan pinggiran Sungai Kapuas.

Karenanya, masyarakat diminta mendukung dan tidak terprovokasi oleh siapapun dalam pembangunan waterfront di kawasan itu.

“Pak RT kalau ada masalah atau hambatan dalam pembangunan tersebut, silakan berhubungan dengan saya sebagai Wali Kota Pontianak,” katanya.

Demikian pula di Kawasan Beting, ia meminta bangunan yang ada di samping Masjid Jami supaya segera dibongkar sebab menghambat suplai material untuk pembangunan di dalam.

Dirinya meminta pengertian yang bersangkutan untuk membongkar bangunannya yang berada di atas parit untuk memudahkan memasukkan material.

Sutarmidji meminta masyarakat mendukung pembangunan di kawasan itu bila masyarakat ingin kawasannya maju. Dengan demikian, mereka bisa mewariskan kepada anak cucunya berupa tempat tinggal yang baik.

“Kalau proyek ini gagal dilaksanakan, yang akan dirugikan adalah masyarakat Beting secara keseluruhan hanya gara-gara satu dua orang. Mari kita sama-sama benahi,” himbaunya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved