Pemkab Mempawah Mulai Petakan Potensi Bencana Alam

Maka ketika musim hujan tentu berpotensi kabut asap mengakibatkan kekeringan akibat adanya kebakaran hutan dan lahan.

Penulis: Dhita Mutiasari | Editor: Rizky Zulham

Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Dhita Mutiasari

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, MEMPAWAH - Menyikapi cuaca tak menentu belakangan ini, pemkab Mempawah mulai mengambil langkah dengan melakukan memetakan potensi bencana alam.

Sebagai konsekuensi dengan wilayah yang memiliki iklim tropis, banjir serta kebakaran lahan dan hutan menjadi issu lingkungan setiap tahunnya, yang berpotensi rawan bencana.

Maka ketika musim hujan tentu berpotensi kabut asap mengakibatkan kekeringan akibat adanya kebakaran hutan dan lahan.

"Namun demikian bencana alam lainnya seperti angin puting beliung, kebakaran rumah, ruko serta tanah longsor akhir-akhir ini juga sering melanda daerah kita,"jelasnya.

Baca: 44 Pelajar Mempawah Ikuti Seleksi Calon Mahasiswa Kedokteran

Lantas terkait hal ini, pihaknya ini menggelar sosialisasi pemantauan dan penyebarluasan informasi potensi bencana alam yang dilaksanakan pemkab Mempawah.

Terlebih dengan adanya UU nomor 23 tahun 2014 tentang daerah meskipun penanggulangan bencana alam hanya merupakan bidang dan tidak berdiri sendiri sambil menunggu tindak lanjut dari peraturan menteri dalam negeri diharapkan tidak mempengaruhi dalam proses penanganan bencana di Kabupaten Mempawah.

Ia mengatakan penanganan bencana merupakan upaya kemanusiaan untuk melindungi dan menyelamatkan manusia sebagai sumber daya pembangunan dari ancaman bencana, disamping itu juga merupakan upaya kegiatan ekonomi yang bertujuan memulihkan dan mengembalikan kerugian harta benda, kerusakan sarana dan prasarana dan kehidupan masyarakat.

"Mengingat besarnya kerugian harta benda akibat terjadinya bencana, apabila tidak dilakukan upaya pencegahan dan penanggulangan bencana secara tepat, terarah dan efektif, maka pelaksanaan pembangunan akan dapat terganggu bahkan terhambat,"jelasnya.

Penanggulangan bencana sebaiknya dimulai dari diri sendiri, keluarga, tetangga, lingkungan kerja sebelum mendapatkan bantuan dari eksternal.

"Maka harus mampu memberdayakan dan mendorong partisipasi semua pihak untuk mencegah, melindungi dan pulih akibat bencana,"jelasnya.

Untuk itu penanggulangan bencana tidak dapat dilakukan oleh pemerintah saja akan tetapi harus melibatkan masyarakat maupun dunia usaha sehingga merupakan suatu perwujudan trilogi kebersamaan dalam penanganan bencana yang mencakup kemampuan, kesiapsiagaan, penyelamatan, rehabilitasi dan rekonstruksi serta pemantapan kelembagaan.

Ditambahkan Kepala Bidang Penanggulangan Bencana dan Pemadam Kebakaran Mempawah Didik Krismanto dalam mendukung penanganan bencana alam penting adanya adalah upaya strategis yang diharapkan dapat membuka wawasan, menambah pengetahuan agar SDM yang ada dapat menangani masalah-masalah yang ada.

"Maka untuk meningkatkan kemampuan dalam management penanggulangan bencana, maka diharapkan penting metode dan strategi penanggulangan bencana secara tepat sesuai dengan kondisi yang dihadapi daerah,"tukasnya.

Maka iia berharap SDM yang ada dapat memiliki kemampuan dan pengetahuan dalam upaya penanganan penanggulangan bencana yang akan terjadi kedepannya.

"Tak hanya itu SDM kita memiliki kesadaran pribadi yang tinggi dan terpanggil untuk melakukan kegiatan kemanusiaan,"jelasnya.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved