Rano: Kades Ikut Terlibat tapi Tidak Ditahan Polisi

Berdasarkan keterangannya, ada 4 orang yang terlibat saat mengangkat pintu Klep tersebut, yaitu dirinya sendiri, Rakian, Edi Yanto, dan Kepala Desa...

Penulis: Muhammad Fauzi | Editor: Mirna Tribun
zoom-inlihat foto Rano: Kades Ikut Terlibat tapi Tidak Ditahan Polisi
TRIBUNFILE/IST
Ilustrasi

Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Muhammad Fauzi 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, KAYONG UTARA - Rano yang merupakan warga sekitar pintu Klep menjelaskan bahwa saat itu dirinya di mintai bantuan oleh menantu Rakian yang bernama Edi Yanto, untuk membantu mengangkat pintu klep yang telah dipotong, dirinya pun ikut membantu mengangkat pintu klep tersebut.

Berdasarkan keterangannya, ada 4 orang yang terlibat saat mengangkat pintu Klep tersebut, yaitu dirinya sendiri, Rakian, Edi Yanto, dan Kepala Desa Nipah Kuning Mursidi.

“Pak Kades tidak ikut memotong tapi hanya ikut mengangkat saja setelah selesai dipotong (pintu klepnye), Ketika yang bertiga (Rakian, Edi Yanto dam Mursidi) ini tidak mampu mengangkat minta tolong saya mengangkat itu (pintu) pas sudah diangkat langsunglah melurut kebawah dilokasi,” terang Rano.

Dirinya menegaskan kembali bahwa pada saat itu kepala Desa Nipah Kuning tidak hanya melihat kejadian namun juga ikut membantu mengangkat pintu klep tersebut.

“Memang pak Kades Positif ada ditempat, setelah ikut membantu mengangkat pintu klep tersebut, Pak Kades langsung ke Konter,” tuturnya.

Lebih lanjut dirinya menjelaskan bahwa dirinya sempat diproses dan ditahan selama 24 jam di Polsek Simpang Hilir, namun setelah diperiksa oleh Polisi dengan sejumlah pertanyaan terkait keterlibatannya dalam kasus tersebut, dirinya di suruh pulang.

“Awalnya saya ditanya oleh pihak Polisi kamu kerja apa, saya bilang kerja di meubel tempat lokasi si ian itu (Rakian), kemudian ditanyak lagi, sampai kamu ikut terlibat ini apa sebabnya, saya bilang, si Ian ini minta tolong (mengangkat pintu klep) itu jak, saya tolong dia, setelah tolong mengangkatnya, klepnya itu terjatuh di lokasi. udah saya tinggalkan, saya langsung pulang, “ tuturnya.

Dirinya menambahkan lagi bahwa saat dilakukan pemeriksaan di Polsek Simpang Hilir hanya tiga orang saja yaitu Rakian, Edi dan dirinya sendiri sedangkan Kepala Desa Nipah Kuning Mursidi yang ikut terlibat membantu mengangkat pintu klep tersebut tidak pernah diperiksa oleh Polsek.

“Pihak kepolisian tidak ada menyampaikan alasan kenapa saya dibebaskan, saat diperiksa hanya bertiga saja pak rakian, Edi dan Saya sedangkan pak Kades tidak ada,” tungkasnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved