Lurah Tambelan Sampit Akui Sektor Pariwisata Tingkatkan Perekonomian Masyarakat

Lurah Tembelan Sampit, Syarif A Rahman mengatakan dengan pembangunan wilayahnya berupa water front perekonomian masyarakat sekitar berangsur tumbuh.

Penulis: Tri Pandito Wibowo | Editor: Mirna Tribun
TRIBUNPONTIANAK/MASKARTINI
Aksi Warnai Kapuas 

Laporan Wartawati Tribun Pontianak, Maskartini

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Kawasan Masjid Jami' dan Keraton Qadriah Pontianak terkenal dengan wisata sejarah.

Untuk menambah daya tarik wisata dan meningkatkan perekonomian masyarakat Tambelan Sampit, Pemkot melalui kecamatan mendukung Aksi Warnai Kapuas yang di pelopori 15 komunitas dari Pontianak.

Lurah Tembelan Sampit, Syarif A Rahman mengatakan dengan pembangunan wilayahnya berupa water front perekonomian masyarakat sekitar berangsur tumbuh.

Ia pun mengapresiasi Pemkot Pontianak yang terus melakukan perbaikan dan pembangunan di wilayahnya.

Syarif menjelaskan ada total ada 2774 Kepala Keluarga dengan 8024 warga.

Adapun penghasilan utama adalah buruh harian lepas, sedangkan sebagian dengan usia produktif bekerja di sejumlah minimarket atau supermarket.

"Harapan besar saya, melalui program pembangunan yang dilakukan pemkot bisa menjadikan daya tarik masyarakat. Terbukti sekarang sudah ada perubahan pada perekonomian masyarakat. Banyak yang sekedar santai, kano dan juga menjamur usaha kuliner,"ujar Syarif pada Minggu, (19/2/2017).

Dahulu kata Syarif, kelurahannya tidak dikenal.

"Jadi kami sangat berterimakasih sekali kepada Walikota dan pemerintah pusat karena pembangunan jembatan ini merupakan dana APBN. Saat ini 49 yang sudah direlokasi, masih ada sekitar 3 yang belum. Setelah siap semuanya baru bongkar,"ujar Syarif.

Keikutsertaan 15 komunitas pun membuat Syarif berterima kasih, ia sadar aksi-aksi nyata bukan hanya dari masyarakat setempat namun masyarakat luas.

"Kita selalu terbuka dengan pihak manapun untuk kemajuan daerah ini. Aksi pengecatan tersebut juga bagian dari rangkaian kegiatan dalam memperingati hari peduli sampah nasional 2017. Rangkaiannya juga kita isi dengan penanaman pohon dan memungut sampah di sungai," ujar Syarif.

Hal yang sama diungkapkan Ketua LPM Kelurahan Tambelan Sampit, Usman MS mengatakan masyarakat di tepian Sungai Kapuas terutama Kelurahan Tambelan Sampit sangat aktif dalam membangun wisata sungai.

"Partisipasi masyarakat luar biasa lantaran memikirkan pembangunan. Rumah puluhan tahun di relokasi dibayar tidak seberapa namun rela agar bisa dibangun water front dan berimbas pada ekonomi masyarakat. Hal tersebut karena sosialisasinya berjalan bagus,"ujar Usman pada Minggu (19/2/2017).

Begitu juga dengan program Aksi Warnai Kapuas yang dilakukan Kecamatan Pontianak Timur bersama 15 komunitas.

"Program ini mereka sangat antusias bahkan juga ikutan ngecat rumah. Jembatan juga jadi sebelum masuk sudah sosialisasi terlebih dahulu,"jelasnya.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved